Bagaimana Meningkatkan Citra Melalui Employee Ambassador? Simak Tips Berikut
Jum'at, 21 Juli 2023 - 15:55 WIB
Senada, laporan bertajuk How to Maximize Reach and Engagement by Empowering Employees to Share Content dari LinkedIn, menunjukkan konten yang dibagikan oleh karyawan memiliki click-through rate (CTR) dua kali lebih tinggi dibandingkan saat dibagikan oleh perusahaan itu sendiri. CTR sendiri merupakan jumlah pengunjung yang mengeklik iklan yang dipasang di sebuah situs.
Keuntungan lain berasal dari jaringan karyawan yang setidaknya 10 kali lebih besar daripada basis pengikut perusahaan. Dengan begitu, unggahan karyawan dapat menjangkau lebih banyak audiens.
Jennifer Ang, CEO PT Mitra Komune Nusantara, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Teknologi, Employee Communication dan Advokasi, menjelaskan, karyawan memiliki suara paling genuine dengan jaringan yang luas. Saat karyawan berbagi konten tentang tempat mereka bekerja dan apa yang mereka lakukan, hasilnya akan jauh lebih menarik daripada yang hanya berasal dari perusahaan.
"Konsumen secara alami lebih cenderung mempercayai wajah daripada logo. Kemampuan untuk melihat nama dan gambar individu pada pesan media sosial membuat interaksi mereka menjadi lebih manusiawi dan menarik," ujar Jennifer Ang.
Perusahaan kini telah mengenali peluang untuk memanfaatkan jejaring sosial pribadi karyawan dan mengubahnya menjadi semacam brand ambassador. Praktik inilah yang dikenal dengan istilah employee ambassador.
Secara definisi, employee ambassador adalah bentuk promosi brand perusahaan oleh karyawannya. Di tengah kejenuhan akan konten bersponsor para influencer yang tak lagi menarik, autentikasi konten employee ambassador justru diyakini mampu meningkatkan brand awareness.
Sebuah studi terhadap 588 tenaga profesional yang menggunakan media sosial untuk tujuan bisnis oleh Hinge Research Institute menemukan, 79% perusahaan yang mengadopsi program employee ambassador mengalami peningkatan visibilitas merek.
Selain meningkatkan awareness, employee ambassador bertujuan untuk membuka peluang diskusi terkait brand di jejaring sosial dengan individu lain yang memiliki kesamaan minat. Singkatnya, karyawan berlaku sebagai duta merek perusahaan di pasar digital. Tak heran jika dewasa ini semakin banyak perusahaan beralih memberdayakan karyawan mereka sebagai brand ambassador daripada mencurahkan lebih banyak biaya untuk kampanye influencer yang belum tentu efektif.
Keuntungan lain berasal dari jaringan karyawan yang setidaknya 10 kali lebih besar daripada basis pengikut perusahaan. Dengan begitu, unggahan karyawan dapat menjangkau lebih banyak audiens.
Jennifer Ang, CEO PT Mitra Komune Nusantara, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Teknologi, Employee Communication dan Advokasi, menjelaskan, karyawan memiliki suara paling genuine dengan jaringan yang luas. Saat karyawan berbagi konten tentang tempat mereka bekerja dan apa yang mereka lakukan, hasilnya akan jauh lebih menarik daripada yang hanya berasal dari perusahaan.
"Konsumen secara alami lebih cenderung mempercayai wajah daripada logo. Kemampuan untuk melihat nama dan gambar individu pada pesan media sosial membuat interaksi mereka menjadi lebih manusiawi dan menarik," ujar Jennifer Ang.
Perusahaan kini telah mengenali peluang untuk memanfaatkan jejaring sosial pribadi karyawan dan mengubahnya menjadi semacam brand ambassador. Praktik inilah yang dikenal dengan istilah employee ambassador.
Secara definisi, employee ambassador adalah bentuk promosi brand perusahaan oleh karyawannya. Di tengah kejenuhan akan konten bersponsor para influencer yang tak lagi menarik, autentikasi konten employee ambassador justru diyakini mampu meningkatkan brand awareness.
Sebuah studi terhadap 588 tenaga profesional yang menggunakan media sosial untuk tujuan bisnis oleh Hinge Research Institute menemukan, 79% perusahaan yang mengadopsi program employee ambassador mengalami peningkatan visibilitas merek.
Selain meningkatkan awareness, employee ambassador bertujuan untuk membuka peluang diskusi terkait brand di jejaring sosial dengan individu lain yang memiliki kesamaan minat. Singkatnya, karyawan berlaku sebagai duta merek perusahaan di pasar digital. Tak heran jika dewasa ini semakin banyak perusahaan beralih memberdayakan karyawan mereka sebagai brand ambassador daripada mencurahkan lebih banyak biaya untuk kampanye influencer yang belum tentu efektif.
(hri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda