Kebakaran Gunung Bromo Bikin Okupansi Hotel Turun 80%
Senin, 18 September 2023 - 19:19 WIB
JAKARTA - Kebakaran yang terjadi di kawasan hutan Gunung Bromo, Jawa Timur, tak hanya berdampak pada kondisi alam saja, tapi juga industri pariwisata dan ekonomi kreatif.
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Nia Niscaya mengatakan, dari sisi hotel dan penginapan, okupansinya menurun hingga 80%.
“Tadi aku ngobrol dengan pelaku itu benar angka-angka ini. Tentu akan divalidasi dengan kejadiannya, tapi memang benar terdampak,” ujar Nia Niscaya dalam The Weekly Brief with Sandi Uno di Jakarta, Senin (18/9/2023).
Nia menjelaskan, dampak dari kebakaran itu banyak turis yang meng-cancel perjalanan. Ada lima kelompok wisatawan dari Singapura dan Malaysia yang membatalkan liburan mereka ke kawasan Bromo.
“Pack-nya bervariasi 5 sampai 15 orang dan dia (pelaku) coba menawarkan boleh nggak diganti ke Malang? Nggak mau, tetap mau di-cancel sampai nunggu dibuka. Karena ini biasanya dia rangkaian dari Surabaya jalan darat ke Bromo, dari Bromo ke Malang, terus ke arah Ijen, memang sudah ada paket,” paparnya.
Nia menambahkan, para wisatawan ini menantikan Bromo dibuka. Namun, pelaku wisata juga harus memastikan kapan Bromo dibuka saat kondisi sudah aman.
“Intinya kerugian satu pelaku saja kerasa, hotel kena, warung makan kena, homestay, atraksi kuda juga, kerasa banget,” pungkasnya.
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Nia Niscaya mengatakan, dari sisi hotel dan penginapan, okupansinya menurun hingga 80%.
“Tadi aku ngobrol dengan pelaku itu benar angka-angka ini. Tentu akan divalidasi dengan kejadiannya, tapi memang benar terdampak,” ujar Nia Niscaya dalam The Weekly Brief with Sandi Uno di Jakarta, Senin (18/9/2023).
Nia menjelaskan, dampak dari kebakaran itu banyak turis yang meng-cancel perjalanan. Ada lima kelompok wisatawan dari Singapura dan Malaysia yang membatalkan liburan mereka ke kawasan Bromo.
“Pack-nya bervariasi 5 sampai 15 orang dan dia (pelaku) coba menawarkan boleh nggak diganti ke Malang? Nggak mau, tetap mau di-cancel sampai nunggu dibuka. Karena ini biasanya dia rangkaian dari Surabaya jalan darat ke Bromo, dari Bromo ke Malang, terus ke arah Ijen, memang sudah ada paket,” paparnya.
Nia menambahkan, para wisatawan ini menantikan Bromo dibuka. Namun, pelaku wisata juga harus memastikan kapan Bromo dibuka saat kondisi sudah aman.
“Intinya kerugian satu pelaku saja kerasa, hotel kena, warung makan kena, homestay, atraksi kuda juga, kerasa banget,” pungkasnya.
(tsa)
tulis komentar anda