Apa Itu Makanan Ultra Olahan? Picu Serangan Jantung dan Stroke
Rabu, 25 Oktober 2023 - 09:36 WIB
“Ini menunjukkan ada hal lain yang sedang terjadi. Mengingat makanan ultra-olahan menyumbang 55% dari pola makan kita, hal ini harus menjadi peringatan,” ujar dia.
“Jika ada sesuatu yang berbahaya dalam pengolahan makanan, maka itu adalah bencana. Inggris sangat buruk dalam hal makanan ultra-olahan. Hal ini menyimpan masalah untuk masa depan. Jika kita tidak melakukan apa pun, gelombang besar kerugian akan menimpa NHS,” ucapnya lagi.
Dr Sonya Babu-Narayan, Associate Medical Director di British Heart Foundation mengatakan diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami hubungan antara makanan ultra-olahan dan penyakit kardiovaskular.
“Misalnya, kita tidak tahu sejauh mana hal ini disebabkan oleh bahan tambahan buatan atau tingginya kadar garam, gula, dan lemak yang cenderung dikandung makanan ini,” tutur Sonya.
“Kita tahu bahwa dunia di sekitar kita tidak selalu memudahkan pilihan yang sehat untuk menjadi pilihan yang mudah diakses dan terjangkau. Sebaliknya, makanan yang kurang sehat sering kali menjadi pusat perhatian. Untuk mengatasi hal ini, kita memerlukan strategi komprehensif yang menciptakan lingkungan yang dapat mendukung masyarakat untuk berumur panjang dan sehat,” ucapnya lagi.
Lihat Juga: Fisioterapi Gratis Bantu Pasien Stroke dan Saraf Kejepit di Rusunawa Sumur Welut Surabaya
“Jika ada sesuatu yang berbahaya dalam pengolahan makanan, maka itu adalah bencana. Inggris sangat buruk dalam hal makanan ultra-olahan. Hal ini menyimpan masalah untuk masa depan. Jika kita tidak melakukan apa pun, gelombang besar kerugian akan menimpa NHS,” ucapnya lagi.
Dr Sonya Babu-Narayan, Associate Medical Director di British Heart Foundation mengatakan diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami hubungan antara makanan ultra-olahan dan penyakit kardiovaskular.
“Misalnya, kita tidak tahu sejauh mana hal ini disebabkan oleh bahan tambahan buatan atau tingginya kadar garam, gula, dan lemak yang cenderung dikandung makanan ini,” tutur Sonya.
“Kita tahu bahwa dunia di sekitar kita tidak selalu memudahkan pilihan yang sehat untuk menjadi pilihan yang mudah diakses dan terjangkau. Sebaliknya, makanan yang kurang sehat sering kali menjadi pusat perhatian. Untuk mengatasi hal ini, kita memerlukan strategi komprehensif yang menciptakan lingkungan yang dapat mendukung masyarakat untuk berumur panjang dan sehat,” ucapnya lagi.
Lihat Juga: Fisioterapi Gratis Bantu Pasien Stroke dan Saraf Kejepit di Rusunawa Sumur Welut Surabaya
(tdy)
tulis komentar anda