Cerita Sedih Tenaga Medis di RS Indonesia Gaza: Kami Andalkan Obor untuk Terangi Pasien
Rabu, 08 November 2023 - 09:43 WIB
"Setidaknya di rumah sakit ini sudah ada 870 orang yang meninggal dan 2.530 orang dirawat karena luka-luka," terang Fikri Rofiul Haq.
Kondisi Rumah Sakit Indonesia di Gaza memang sangat memprihatinkan. Blokade yang diterapkan Israel ke wilayah Gaza membuat berbagai keperluan yang dibutuhkan Rumah Sakit Indonesia sulit diberikan.
Obat-obatan, bahan bakar, hingga donasi yang biasanya terkirim dari Indonesia justru tertahan. Alhasil para tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit Indonesia bekerja dalam kondisi yang kurang ideal.
Dokter Marwan Sultan, Direktur Medis di Rumah Sakit Indonesia mengatakan, situasi di rumah sakit memburuk karena generator listrik kehabisan bahan bakar. Dua hari setelah pengeboman kamp pengungsian Jabalia atau pada 2 November 2023, rumah sakit itu kehilangan daya listrik.
"Konsekuensinya kami berhenti melakukan operasi terhadap pasien kecuali operasi itu untuk menyelamatkan nyawa," ujar Dokter Marwan, dikutip dari BBC.
"Bangsal pasien tidak dapat berfungsi. Kami mengandalkan obor kecil sementara pasien di unit perawatan intensif (ICU) menggunakan generator listrik kecil," ucap Marwan sedih.
Marwan berkata, ketika itu dia khawatir Rumah Sakit Indonesia memasuki tahap akhir dan tidak bisa beroperasi sama sekali.
Hal senada juga dikhawatirkan oleh Fikri Rofiul Haq. Dia mengatakan, serangan Israel sudah membuat kondisi Rumah Sakit Indonesia di Gaza rusak. Dia khawatir kondisi tersebut semakin memburuk ketika musim dingin tiba di Palestina.
Kondisi Rumah Sakit Indonesia di Gaza memang sangat memprihatinkan. Blokade yang diterapkan Israel ke wilayah Gaza membuat berbagai keperluan yang dibutuhkan Rumah Sakit Indonesia sulit diberikan.
Obat-obatan, bahan bakar, hingga donasi yang biasanya terkirim dari Indonesia justru tertahan. Alhasil para tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit Indonesia bekerja dalam kondisi yang kurang ideal.
Dokter Marwan Sultan, Direktur Medis di Rumah Sakit Indonesia mengatakan, situasi di rumah sakit memburuk karena generator listrik kehabisan bahan bakar. Dua hari setelah pengeboman kamp pengungsian Jabalia atau pada 2 November 2023, rumah sakit itu kehilangan daya listrik.
"Konsekuensinya kami berhenti melakukan operasi terhadap pasien kecuali operasi itu untuk menyelamatkan nyawa," ujar Dokter Marwan, dikutip dari BBC.
"Bangsal pasien tidak dapat berfungsi. Kami mengandalkan obor kecil sementara pasien di unit perawatan intensif (ICU) menggunakan generator listrik kecil," ucap Marwan sedih.
Marwan berkata, ketika itu dia khawatir Rumah Sakit Indonesia memasuki tahap akhir dan tidak bisa beroperasi sama sekali.
Hal senada juga dikhawatirkan oleh Fikri Rofiul Haq. Dia mengatakan, serangan Israel sudah membuat kondisi Rumah Sakit Indonesia di Gaza rusak. Dia khawatir kondisi tersebut semakin memburuk ketika musim dingin tiba di Palestina.
tulis komentar anda