Covid-19 vs Mycoplasma Pneumonia, Mana yang Lebih Berbahaya?
Kamis, 07 Desember 2023 - 11:37 WIB
"Pasien mycoplasma pneumonia cukup baik kondisi klinisnya, sehingga masih bisa beraktivitas seperti biasa," terang dr Nastiti.
"Itu kenapa sebagian besar kasusnya bisa dilakukan rawat jalan, pemberian obatnya secara minum, dan anaknya bisa sembuh sendiri," tambahnya.
Lebih lanjut, Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan Prof. Erlina Burhan menyebut bahwa pneumonia akibat bakteri mycoplasma sebenarnya bukan penyakit baru. Bakteri penyebab peradangan akut pada paru ini telah ditemukan sejak lama, bahkan pada periode 1930-an.
Namun, belakangan menjadi perhatian dan kewaspadaan dunia lantaran bakteri mycoplasma pneumonia diduga telah menyebabkan kenaikan kasus pneumonia di Tiongkok Utara dan Eropa yang mayoritas menyerang anak-anak.
Prof Erlina mengatakan, karena bukan penyakit baru, pengobatan untuk mycoplasma pneumonia tidak susah dicari karena dapat ditemukan di Puskesmas dan diperoleh menggunakan BPJS.
"Makanya, masyarakat tidak perlu panik karena penyakit ini sudah lama ditemukan di Indonesia," tandasnya.
Prof Erlina mengatakan, yang terpenting saat ini adalah menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Menurutnya, hal tersebut adalah kunci utama pencegahan penyakit ini.
Selain itu, menurut Prof Erlina, masyarakat juga perlu mengikuti prosedur kesehatan seperti yang direkomendasikan Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) untuk menurunkan risiko penyakit pernapasan.
"Itu kenapa sebagian besar kasusnya bisa dilakukan rawat jalan, pemberian obatnya secara minum, dan anaknya bisa sembuh sendiri," tambahnya.
Lebih lanjut, Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan Prof. Erlina Burhan menyebut bahwa pneumonia akibat bakteri mycoplasma sebenarnya bukan penyakit baru. Bakteri penyebab peradangan akut pada paru ini telah ditemukan sejak lama, bahkan pada periode 1930-an.
Namun, belakangan menjadi perhatian dan kewaspadaan dunia lantaran bakteri mycoplasma pneumonia diduga telah menyebabkan kenaikan kasus pneumonia di Tiongkok Utara dan Eropa yang mayoritas menyerang anak-anak.
Prof Erlina mengatakan, karena bukan penyakit baru, pengobatan untuk mycoplasma pneumonia tidak susah dicari karena dapat ditemukan di Puskesmas dan diperoleh menggunakan BPJS.
"Makanya, masyarakat tidak perlu panik karena penyakit ini sudah lama ditemukan di Indonesia," tandasnya.
Prof Erlina mengatakan, yang terpenting saat ini adalah menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Menurutnya, hal tersebut adalah kunci utama pencegahan penyakit ini.
Selain itu, menurut Prof Erlina, masyarakat juga perlu mengikuti prosedur kesehatan seperti yang direkomendasikan Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) untuk menurunkan risiko penyakit pernapasan.
tulis komentar anda