5 Fakta Baju Ramah Lingkungan Ganjar-Mahfud di Debat Pilpres ke-4
Senin, 22 Januari 2024 - 14:14 WIB
Sementara untuk bahan kancing yang digunakan pada baju tersebut diproduksi di Makassar, Sulawesi Selatan.
"Ini menggambarkan semangat dan kerja keras mereka untuk penghidupan yang lebih baik untuk keluarganya," ungkap Mahfud MD.
"Untuk menjadi suatu baju yang indah, ternyata dibutuhkan waktu 180 hari, dari mulai tumbuh, memintal, menenun, dan menjahit baju," terang Mahfud.
“Proses ini telah menebarkan dampak positif, untuk 1500-an kehidupan, terdiri dari petani hingga penjahit," sambungnya.
"(Dengan pemakaian bahan alami) mencegah produksi 80 ton CO2 dan meregenerasi 30 hektar lahan melalui daur ulang sampah dan mengubah tanah kering menjadi agroforestri," tutur Mahfud MD.
Sebelumnya, kata Mahfud, para ibu pengrajin terdampak bahan kimia yang bahaya bagi kesehatan dan mencemari sumber air dan juga tidak mendapatkan penghidupan yang layak.
3. Proses Penjahitan Dikerjakan Ibu-Ibu Bali
Fakta lain dari baju tersebut adalah kain yang dipakai sebagai material busana dijahit oleh ibu-ibu di Desa Badung, Bali."Ini menggambarkan semangat dan kerja keras mereka untuk penghidupan yang lebih baik untuk keluarganya," ungkap Mahfud MD.
Baca Juga
4. Lama Waktu Pembuatan
Tidak sebentar, baju yang dipakai Ganjar-Mahfud ini ternyata memerlukan waktu yang cukup lama untuk sampai bisa dikenakan."Untuk menjadi suatu baju yang indah, ternyata dibutuhkan waktu 180 hari, dari mulai tumbuh, memintal, menenun, dan menjahit baju," terang Mahfud.
“Proses ini telah menebarkan dampak positif, untuk 1500-an kehidupan, terdiri dari petani hingga penjahit," sambungnya.
5. Dampak Positif Pemakaian Bahan Alami
Mahfud menjelaskan, dengan pemanfaatan bahan alami tanpa kimia, banyak kebaikan yang terjadi, terkhusus untuk alam itu sendiri."(Dengan pemakaian bahan alami) mencegah produksi 80 ton CO2 dan meregenerasi 30 hektar lahan melalui daur ulang sampah dan mengubah tanah kering menjadi agroforestri," tutur Mahfud MD.
Sebelumnya, kata Mahfud, para ibu pengrajin terdampak bahan kimia yang bahaya bagi kesehatan dan mencemari sumber air dan juga tidak mendapatkan penghidupan yang layak.
Lihat Juga :
tulis komentar anda