Mengenal Takikardia, Efek Samping yang Dialami Vidi Aldiano Pasca Jalani Kemoterapi

Sabtu, 27 Januari 2024 - 06:30 WIB
Takikardi terjadi bila jantung berdenyut lebih dari 100 kali per menit, baik itu denyut secara teratur atau tidak teratur. Bila denyut jantung terlalu cepat, jantung tidak mampu memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik.

Selain itu, otot jantung juga akan bekerja lebih keras sehingga membutuhkan lebih banyak oksigen. Oleh karena itu, sering timbul keluhan mengancam nyawa bila denyut jantung terlalu tinggi.

Takikardia terbagi menjadi dua jenis, yaitu takikardia sinus dan aritmia. Takikardia sinus dapat terjadi ketika seseorang sedang berolahraga. Kondisi ini juga bisa terjadi sebagai respons tubuh terhadap stres, trauma, atau penyakit.

Sedangkan aritmia terjadi akibat gangguan pada serambi atau bilik jantung sehingga detak jantung menjadi lebih cepat.





Takikardia umumnya tidak menimbulkan gejala atau komplikasi. Namun, kondisi ini dapat mengganggu fungsi jantung jika dibiarkan tanpa penanganan. Akibatnya, penderita bisa mengalami gagal jantung, stroke, serangan jantung mendadak, bahkan kematian.

Gejala Takikardia

Detak jantung yang terlalu cepat dapat menyebabkan aliran darah yang masuk ke jantung berkurang. Kondisi ini membuat jantung tidak memiliki cukup darah untuk dialirkan ke seluruh tubuh. Akibatnya, organ dan jaringan yang tidak dialiri darah kekurangan oksigen.

Pada beberapa kasus, takikardia juga dapat terjadi tanpa disertai gejala.

Beberapa gejala takikardia adalah:
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More