Sejarah Tiwul, Makanan Khas Gunungkidul yang Telah Resmi Terima Sertifikat HaKI
Jum'at, 16 Februari 2024 - 06:36 WIB
Sedangkan dari sisi rasa, tiwul memiliki cita rasa yang sedikit manis dengan aroma alami singkong, karena memang terbuat dari bahan dasar singkong.
Selain rasa yang khas, tiwul juga memiliki tekstur yang pulen dan sedikit menggumpal, sehingga memberikan sensasi tersendiri ketika memakannya.
Penduduk Trenggalek, Wonosobo, Gunungkidul, Wonogiri, Pacitan, dan Blitar termasuk yang masih mengonsumsi tiwul sebagaimana mengonsumsi nasi.
Sebagai makanan pokok, tiwul memiliki kandungan kalori yang lebih rendah daripada beras. Untuk bahan baku tiwul sendiri sudah jelas, yaitu singkong sebagai bahan baku utama. Tepatnya singkong atau ketela pohon yang sudah dikeringkan. Singkong yang telah dikeringkan tersebut umumnya diistilahkan dengan sebutan gaplek atau gogik.
Gaplek dibuat melalui serangkaian proses dengan proses utama yaitu penjemuran singkong yang telah dikupas dan telah dicuci bersih. Untuk mempercapat dan memastikan tingkat kekeringan singkong, bisa dengan cara dipotong-potong dalam ukuran kecil sebelum dijemur.
Selain singkong yang sudah kering, terdapat pula beberapa bahan pendukung lain seperti gula merah, kelapa parut, daun pandan, daun pisang, garam, serta air. Semua bahan itu akan dipadupadankan menjadi jajanan tradisional tiwul. Jajanan ini bisa Anda nikmati ketika sedang berwisata di Yogyakarta, khususnya di Gunungkidul.
Lihat Juga: Bukan di Meksiko! Ini di Pantai Slili Gunungkidul, De Flava Resto & Bar yang Kids Friendly
Selain rasa yang khas, tiwul juga memiliki tekstur yang pulen dan sedikit menggumpal, sehingga memberikan sensasi tersendiri ketika memakannya.
Penduduk Trenggalek, Wonosobo, Gunungkidul, Wonogiri, Pacitan, dan Blitar termasuk yang masih mengonsumsi tiwul sebagaimana mengonsumsi nasi.
Sebagai makanan pokok, tiwul memiliki kandungan kalori yang lebih rendah daripada beras. Untuk bahan baku tiwul sendiri sudah jelas, yaitu singkong sebagai bahan baku utama. Tepatnya singkong atau ketela pohon yang sudah dikeringkan. Singkong yang telah dikeringkan tersebut umumnya diistilahkan dengan sebutan gaplek atau gogik.
Gaplek dibuat melalui serangkaian proses dengan proses utama yaitu penjemuran singkong yang telah dikupas dan telah dicuci bersih. Untuk mempercapat dan memastikan tingkat kekeringan singkong, bisa dengan cara dipotong-potong dalam ukuran kecil sebelum dijemur.
Selain singkong yang sudah kering, terdapat pula beberapa bahan pendukung lain seperti gula merah, kelapa parut, daun pandan, daun pisang, garam, serta air. Semua bahan itu akan dipadupadankan menjadi jajanan tradisional tiwul. Jajanan ini bisa Anda nikmati ketika sedang berwisata di Yogyakarta, khususnya di Gunungkidul.
Lihat Juga: Bukan di Meksiko! Ini di Pantai Slili Gunungkidul, De Flava Resto & Bar yang Kids Friendly
(tsa)
tulis komentar anda