Minyak Atsiri Serai Bisa Redakan Nyeri Kepala dan Hipertensi

Rabu, 21 Februari 2024 - 05:50 WIB
Faktor terpenting yang dapat mempengaruhi kesehatan lansia adalah dari perilaku pola makan. Meningkatnya tekanan darah pada pasien hipertensi dapat disebabkan karena kesalahan perilaku pada pola makannya, seperti makanan dalam bentuk siap saji, makanan yang mengandung pengawet, mengonsumsi makanan yang mengandung garam atau natrium, serta makan makanan yang berlemak.

Konsumsi makanan yang asin dapat menyebabkan penyakit tekanan darah tinggi karena natrium (Na) mempunyai sifat mengikat banyak air. Maka makin tinggi natrium dapat membuat volume darah meningkat.

Kurang mengonsumsi sumber makanan yang kandungannya kalium (K) atau kurang serat akan mengakibatkan terjadinya jumlah natrium menumpuk dan meningkatkan risiko hipertensi karena ada tekanan yang terjadi pada detak jantung.



Hal tersebut terjadi karena jantung bekerja keras memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi dalam tubuh. Jika peningkatan tekanan darah tinggi ini diabaikan dapat mengganggu sistem organ lain, terutama pada organ vital seperti jantung dan ginjal.

Faktor makanan dan gaya hidup modern yang berkontribusi utama sebagai penyebab hipertensi, yaitu makanan yang menggunakan natrium tinggi, malas beraktivitas, dan mengonsumsi makanan serbainstan. Peningkatan kadar lemak di dalam tubuh menyebabkan jumlah asupan lemak menjadi berlebih, sehingga memicu peningkatan volume tekanan dalam darah dan dapat mengakibat peningkatan berat badan.

Hipertensi merupakan penyakit yang mendapat perhatian dari seluruh lapisan masyarakat karena dapat menimbulkan dampak jangka pendek maupun jangka panjang (Ismarina dkk, 2015). Hipertensi merupakan penyakit kardiovaskuler yang sering diderita orang lanjut usia. Lanjut usia penderita hipertensi sebagai populasi yang rentan sebaiknya diberikan penanganan khusus yang ditujukan untuk mengendalikan hipertensi agar tetap sehat dan aktif.

Nyeri kepala merupakan gejala umum yang sering dialami hampir semua orang yang menderita hipertensi. Penanganan penderita nyeri pada kepala difokuskan pada mengontrol rasa sakit, mengurangi kerusakan pembuluh darah, serta meningkatkan atau mempertahankan fungsi dan kualitas hidup.

Penanganan untuk hipertensi meliputi terapi farmakologis dan terapi nonfarmakologis. Manajemen nyeri nonfarmakologis merupakan tindakan menurunkan respons nyeri tanpa menggunakan agen farmakologis. Manajemen nyeri nonfarmakologis merupakan tindakan independen dari seorang dalam mengatasi respons nyeri klien.

Manajemen nyeri nonfarmakologis sangat beragam salah satunya adalah pemberian terapi masase punggung (Slow Stroke Back Massage). Slow Stroke Back Massage adalah stimulus kutaneus yang dilakukan dengan beberapa pendekatan. Salah satu metode dilakukan dengan mengusap kulit klien secara berlahan dan berirama dengan tangan dengan kecepatan 20x usapan selama 10-15 menit.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More