Waspada Penyakit Leptospirosis saat Musim Penghujan
Kamis, 22 Februari 2024 - 11:11 WIB
Penyakit leptospirosis banyak dipandang sebelah mata karena dampak yang disebabkan penyakit tersebut tidaklah berat. Nyatanya, penyakit leptospirosis dapat menyebabkan kematian manusia jika tidak tertangani dengan baik. Salah satu yang dapat dilakukan yakni dengan deteksi dini.
Salah satu gejala yang kerap kali dialami oleh orang yang mengidap penyakit leptospirosis yakni demam yang tinggi, tubuh menggigil, mata kekuningan, dan rasa nyeri-nyeri pada beberapa bagian tubuh. Jika mengalami gejala tersebut harus segera melakukan pemeriksaan lebih dalam.
“Sebenarnya orang yang terjangkit leptospirosis ini tidak memiliki kekhasan untuk gejala awalnya. Justru gejala yang timbul kerap kali memiliki kemiripan dengan penyakit lainnya. Maka demikian, jika sudah dirasa mengalami gejala tersebut sebaiknya langsung melakukan pemeriksaan oleh tenaga profesional,” ujarnya.
Dr Windhu menambahkan, karena tidak memiliki gejala yang signifikan dan cenderung memiliki kesamaan dengan penyakit lain, orang yang terindikasi harus melakukan skrining tes untuk memastikan bakteri Leptospira terdapat dalam tubuh atau tidak.
“Salah satu tesnya yakni tes serologi dan polymerase chain reaction test atau tes PCR. Konsep PCR ini sama halnya dengan tes Covid-19. Tidak dapat sembarangan diagnosa untuk penyakit leptospirosis ini, membutuhkan tes yang akurat untuk mendiagnosa orang dengan leptospirosis,” tegasnya.
“Jika kita telat melakukan pencegahan dapat berisiko untuk timbulnya keparahan. Terdapat tiga hal dalam mengobati, pertama dapat sembuh sempurna tanpa sisa, kedua sembuh namun masih terdapat sisa dari penyakit, dan ketiga tidak dapat sembuh dan mengakibatkan kematian,” ungkapnya.
Pencegahan leptospirosis dapat dimulai dari diri sendiri, dengan cara menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di mana pun dan kapan pun, melakukan vaksinasi secara berkala dan memiliki gaya hidup yang sehat seperti mengonsumsi makanan bergizi dan olahraga yang rutin.
Salah satu gejala yang kerap kali dialami oleh orang yang mengidap penyakit leptospirosis yakni demam yang tinggi, tubuh menggigil, mata kekuningan, dan rasa nyeri-nyeri pada beberapa bagian tubuh. Jika mengalami gejala tersebut harus segera melakukan pemeriksaan lebih dalam.
“Sebenarnya orang yang terjangkit leptospirosis ini tidak memiliki kekhasan untuk gejala awalnya. Justru gejala yang timbul kerap kali memiliki kemiripan dengan penyakit lainnya. Maka demikian, jika sudah dirasa mengalami gejala tersebut sebaiknya langsung melakukan pemeriksaan oleh tenaga profesional,” ujarnya.
Dr Windhu menambahkan, karena tidak memiliki gejala yang signifikan dan cenderung memiliki kesamaan dengan penyakit lain, orang yang terindikasi harus melakukan skrining tes untuk memastikan bakteri Leptospira terdapat dalam tubuh atau tidak.
“Salah satu tesnya yakni tes serologi dan polymerase chain reaction test atau tes PCR. Konsep PCR ini sama halnya dengan tes Covid-19. Tidak dapat sembarangan diagnosa untuk penyakit leptospirosis ini, membutuhkan tes yang akurat untuk mendiagnosa orang dengan leptospirosis,” tegasnya.
Langkah Pencegahan
Dalam ilmu kesehatan masyarakat, manusia lebih baik untuk mencegah sedari dini daripada mengobati. Menurutnya, dengan pencegahan secara dini dapat mencegah adanya keparahan yang timbul akibat telatnya penanganan yang tepat.“Jika kita telat melakukan pencegahan dapat berisiko untuk timbulnya keparahan. Terdapat tiga hal dalam mengobati, pertama dapat sembuh sempurna tanpa sisa, kedua sembuh namun masih terdapat sisa dari penyakit, dan ketiga tidak dapat sembuh dan mengakibatkan kematian,” ungkapnya.
Pencegahan leptospirosis dapat dimulai dari diri sendiri, dengan cara menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di mana pun dan kapan pun, melakukan vaksinasi secara berkala dan memiliki gaya hidup yang sehat seperti mengonsumsi makanan bergizi dan olahraga yang rutin.
tulis komentar anda