Dokter Sebut Buah Sama Bahayanya dengan Alkohol Jika Dikonsumsi Berlebihan, Ramai Diperdebatkan
Kamis, 21 Maret 2024 - 10:39 WIB
“Dari suatu penelitian yang terbit di jurnal Eropa tahun 2010 menyebutkan bahwa kalau makan buat tiap hari dengan porsi di atas 30% isi piring, itu bisa sebabkan perlemakan di liver,” lanjutnya.
Dokter Harun lantas menyarankan agar membatasi atau tidak berlebihan dalam mengonsumsi buah-buahan yang mengandung fruktosa. Misalnya anggur, apel, dan nanas.
“So batasi makan buah-buahan yang mengandung fruktosa. Pilih saja buah yang rendah fruktosa. Buah apa dok yang cocok? Kalau buat dek bayi, bisa alpukat yang lemaknya baik buat otak,” terangnya.
“Terus bisa juga pisang dan pepaya. Sedangkan buah-buah yang mengandung fruktosa itu ada anggur, apel, dan nanas,” sebut dr. Harun.
Rupanya cuitan dr. Harun ini justru mendapat banyak pertentangan dari netizen. Salah satunya dari sesama kalangan dokter, yakni dr. Tirta. Pasalnya, banyak yang menilai, bagaimanapun buah tidak bisa disamakan dengan alkohol.
“Izin doc berpendapat, Kalo buah dibandingkan bahayanya seperti alkohol sepertinya kurang "well". Alkohol itu langsung berpengaruh pada kesadaran tubuh, bahkan jika melebihi 2 sloki aja,” tutur akun X dr.Tirta, @tirta_cipeng.
“Sedangkan buah? Untuk menciptakan kategori "bahaya" itu harus dalam jumlah sangat banyak,” imbuhnya.
Dokter Harun lantas menyarankan agar membatasi atau tidak berlebihan dalam mengonsumsi buah-buahan yang mengandung fruktosa. Misalnya anggur, apel, dan nanas.
“So batasi makan buah-buahan yang mengandung fruktosa. Pilih saja buah yang rendah fruktosa. Buah apa dok yang cocok? Kalau buat dek bayi, bisa alpukat yang lemaknya baik buat otak,” terangnya.
“Terus bisa juga pisang dan pepaya. Sedangkan buah-buah yang mengandung fruktosa itu ada anggur, apel, dan nanas,” sebut dr. Harun.
Rupanya cuitan dr. Harun ini justru mendapat banyak pertentangan dari netizen. Salah satunya dari sesama kalangan dokter, yakni dr. Tirta. Pasalnya, banyak yang menilai, bagaimanapun buah tidak bisa disamakan dengan alkohol.
“Izin doc berpendapat, Kalo buah dibandingkan bahayanya seperti alkohol sepertinya kurang "well". Alkohol itu langsung berpengaruh pada kesadaran tubuh, bahkan jika melebihi 2 sloki aja,” tutur akun X dr.Tirta, @tirta_cipeng.
“Sedangkan buah? Untuk menciptakan kategori "bahaya" itu harus dalam jumlah sangat banyak,” imbuhnya.
(tsa)
tulis komentar anda