Berdampak Negatif pada Bayi, Begini Cara Hindari Obesitas Selama Kehamilan
Selasa, 18 Agustus 2020 - 07:47 WIB
JAKARTA - Salah satu perhatian utama para ibu baru adalah mereka ingin menurunkan berat badan yang telah diperoleh selama kehamilan , dan kembali bugar. Para ahli tidak hanya mengatakan bahwa ini tidak sehat bagi para ibu, tetapi juga disarankan untuk terus memeriksa berat badan Anda selama kehamilan , karena berdampak pada kesehatan bayi .
(Baca juga: 3 Cara Cerdas Mengubah Anak Menjadi Pemakan Sehat )
Menurut sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Journal of Child Psychology & Psychiatry, menghubungkan indeks massa tubuh (BMI) yang tinggi, indikator obesitas, dengan perubahan di dua area otak, korteks prefrontal dan insula anterior.
Dari hasil penelitian, obesitas ibu dapat menyebabkan efek kesehatan yang negatif bagi ibu dan anak . Risiko ibu selama kehamilan seperti diabetes gestasional dan preeklamsia dapat meningkat akibat obesitas. Janin juga berisiko mengalami lahir mati dan kelainan kongenital. Obesitas selama kehamilan juga dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan anak secara keseluruhan di kemudian hari.
Studi menunjukkan bahwa risiko hipertensi gestasional juga bisa meningkat akibat obesitas selama kehamilan. Diabetes gestasional dan hipertensi gestasional meningkatkan risiko masalah kesehatan permanen seperti diabetes dan masalah kesehatan jantung di masa mendatang. Studi lain menunjukkan bahwa ibu obesitas juga bisa mengganggu taksiran berat badan janin.
Berikut 5 tips menghindari obesitas atau penambahan berat badan selama kehamilan dilansir dari Times Now News, Selasa (18/8).
1. Jangan makan untuk dua orang
Salah satu hal paling umum yang diberitahukan kepada wanita hamil adalah makan untuk diri mereka sendiri, serta untuk bayi untuk memastikan perkembangan yang tepat. Namun, para ahli mengatakan bahwa ibu hamil tidak perlu makan kalori ekstra kecuali berat badan mereka sangat kurus selama trimester pertama kehamilan. Terutama dengan makanan cepat saji dan makanan olahan, Anda sebaiknya tidak menggunakan kehamilan sebagai alasan untuk makan berlebihan.
2. Makan makanan yang sering
(Baca juga: 3 Cara Cerdas Mengubah Anak Menjadi Pemakan Sehat )
Menurut sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Journal of Child Psychology & Psychiatry, menghubungkan indeks massa tubuh (BMI) yang tinggi, indikator obesitas, dengan perubahan di dua area otak, korteks prefrontal dan insula anterior.
Dari hasil penelitian, obesitas ibu dapat menyebabkan efek kesehatan yang negatif bagi ibu dan anak . Risiko ibu selama kehamilan seperti diabetes gestasional dan preeklamsia dapat meningkat akibat obesitas. Janin juga berisiko mengalami lahir mati dan kelainan kongenital. Obesitas selama kehamilan juga dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan anak secara keseluruhan di kemudian hari.
Studi menunjukkan bahwa risiko hipertensi gestasional juga bisa meningkat akibat obesitas selama kehamilan. Diabetes gestasional dan hipertensi gestasional meningkatkan risiko masalah kesehatan permanen seperti diabetes dan masalah kesehatan jantung di masa mendatang. Studi lain menunjukkan bahwa ibu obesitas juga bisa mengganggu taksiran berat badan janin.
Berikut 5 tips menghindari obesitas atau penambahan berat badan selama kehamilan dilansir dari Times Now News, Selasa (18/8).
1. Jangan makan untuk dua orang
Salah satu hal paling umum yang diberitahukan kepada wanita hamil adalah makan untuk diri mereka sendiri, serta untuk bayi untuk memastikan perkembangan yang tepat. Namun, para ahli mengatakan bahwa ibu hamil tidak perlu makan kalori ekstra kecuali berat badan mereka sangat kurus selama trimester pertama kehamilan. Terutama dengan makanan cepat saji dan makanan olahan, Anda sebaiknya tidak menggunakan kehamilan sebagai alasan untuk makan berlebihan.
2. Makan makanan yang sering
Lihat Juga :
tulis komentar anda