8 Obat yang Punya Efek Samping Menaikkan Berat Badan
Kamis, 16 Mei 2024 - 05:00 WIB
Kortikosteroid oral termasuk prednison dan metilprednisolon diresepkan untuk segala hal mulai dari alergi parah dan ruam hingga rheumatoid arthritis. Obat ini menyebabkan efek samping yakni berat badan yang bertambah.
Ketidakseimbangan elektrolit menyebabkan retensi air. Steroid oral juga mengurangi sensitivitas tubuh terhadap insulin, yang menyebabkan resistensi insulin. Ini, pada gilirannya, meningkatkan produksi hormon kelaparan ghrelin, yang merangsang nafsu makan.
Untuk menghindari kenaikan berat badan, Umashanker merekomendasikan diet yang kaya akan makanan rendah glikemik seperti buah-buahan dan sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian olahan minimal, susu rendah lemak dan kacang-kacangan. Semuanya dicerna dan diserap secara perlahan, menyebabkan kenaikan kadar gula darah yang lebih lambat dan lebih kecil.
Jika Anda kelebihan berat badan dan menderita migrain, kelebihan berat badan membuat Anda berisiko lebih besar untuk migrain yang lebih sering dan lebih parah. Namun kenaikan berat badan adalah efek samping dari beberapa obat pencegah migrain, termasuk propranolol (Inderal) dan divalproex sodium (Depakote).
Menurut American Migraine Foundation, orang dengan berat badan sehat yang mengalami migrain memiliki sekitar tiga persen kemungkinan terkena sakit kepala kronis. Untuk orang yang kelebihan berat badan dan untuk orang dengan obesitas, kemungkinan migrain kronis tiga hingga lima kali lebih besar.
Jika Anda menggunakan obat pencegah migrain yang menyebabkan kenaikan berat badan, bicarakan dengan dokter tentang beralih ke obat yang berpotensi menekan nafsu makan. Seperti topiramate (Topamax), zonisamide (Zonegran) atau protriptyline (Vivactil).
Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi antihistamin secara teratur untuk mengobati alergi, misalnya dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Faktanya, cyproheptadine (Periactin) telah digunakan secara khusus sebagai stimulan nafsu makan untuk membantu orang menambah berat badan.
Ketidakseimbangan elektrolit menyebabkan retensi air. Steroid oral juga mengurangi sensitivitas tubuh terhadap insulin, yang menyebabkan resistensi insulin. Ini, pada gilirannya, meningkatkan produksi hormon kelaparan ghrelin, yang merangsang nafsu makan.
Untuk menghindari kenaikan berat badan, Umashanker merekomendasikan diet yang kaya akan makanan rendah glikemik seperti buah-buahan dan sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian olahan minimal, susu rendah lemak dan kacang-kacangan. Semuanya dicerna dan diserap secara perlahan, menyebabkan kenaikan kadar gula darah yang lebih lambat dan lebih kecil.
5. Obat Migrain
Jika Anda kelebihan berat badan dan menderita migrain, kelebihan berat badan membuat Anda berisiko lebih besar untuk migrain yang lebih sering dan lebih parah. Namun kenaikan berat badan adalah efek samping dari beberapa obat pencegah migrain, termasuk propranolol (Inderal) dan divalproex sodium (Depakote).
Menurut American Migraine Foundation, orang dengan berat badan sehat yang mengalami migrain memiliki sekitar tiga persen kemungkinan terkena sakit kepala kronis. Untuk orang yang kelebihan berat badan dan untuk orang dengan obesitas, kemungkinan migrain kronis tiga hingga lima kali lebih besar.
Jika Anda menggunakan obat pencegah migrain yang menyebabkan kenaikan berat badan, bicarakan dengan dokter tentang beralih ke obat yang berpotensi menekan nafsu makan. Seperti topiramate (Topamax), zonisamide (Zonegran) atau protriptyline (Vivactil).
6. Antihistamin
Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi antihistamin secara teratur untuk mengobati alergi, misalnya dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Faktanya, cyproheptadine (Periactin) telah digunakan secara khusus sebagai stimulan nafsu makan untuk membantu orang menambah berat badan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda