Anak Rentan Terkena Stunting karena Kurang Gizi, Ibu Perlu Lakukan Ini
Sabtu, 18 Mei 2024 - 10:47 WIB
Peneliti LPEM FEB UI lain, Teuku Riefky, MSc, mengatakan, inflasi cenderung meningkat selama periode Januari-Maret 2024.
"Tapi sebenarnya sudah mulai menurun sedikit ke 3% di bulan April 2024," tandas Teuku.
Ke depannya, lanjut Teuku, inflasi pada kuarter kedua diprediksi akan semakin turun dan berpotensi membawa dampak positif terhadap daya beli masyarakat.
"Meskipun ada potensi penurunan inflasi dan perbaikan ekonomi, tentu produk dengan harga yang lebih terjangkau,“ sambungnya.
Melihat kondisi sulit ini, para ibu harus bisa mengambil keputusan bijak. Ibu disarankan untuk lebih berhemat saat berbelanja tanpa harus mengurangi kebutuhan pangan sehat untuk anak, terutama terkait kebutuhan protein hewani.
Para ibu perlu memahami bahwa asupan bergizi bukan hanya karbohidrat yang membuat kenyang, tetapi juga nutrisi yang dapat mendukung tumbuh kembang anak seperti protein, zat besi, dan nutrisi penting lain.
Pada akhirnya, para ibu harus lebih selektif terhadap produk yang dibeli dan memprioritaskan pemenuhan nutrisi anak untuk mendukung tumbuh kembang optimalnya.
"Tentu para bunda tidak ingin anaknya kekurangan nutrisi karena dapat menghambat pertumbuhan optimal. Makanan sehat harus menjadi nomor satu," tandas Teuku.
Apalagi jika merujuk pada data terbaru dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 bahwa 1 dari 4 anak berusia di bawah 5 tahun mengalami risiko anemia. Dari banyak penelitian, anemia di Indonesia disebabkan oleh defisiensi besi.
Dr. dr. Luciana Budiati Sutanto, MS, Sp.GK mengatakan, anak-anak Indonesia masih menghadapi tantangan kesehatan utama di Indonesia seperti anemia.
"Tapi sebenarnya sudah mulai menurun sedikit ke 3% di bulan April 2024," tandas Teuku.
Ke depannya, lanjut Teuku, inflasi pada kuarter kedua diprediksi akan semakin turun dan berpotensi membawa dampak positif terhadap daya beli masyarakat.
"Meskipun ada potensi penurunan inflasi dan perbaikan ekonomi, tentu produk dengan harga yang lebih terjangkau,“ sambungnya.
Melihat kondisi sulit ini, para ibu harus bisa mengambil keputusan bijak. Ibu disarankan untuk lebih berhemat saat berbelanja tanpa harus mengurangi kebutuhan pangan sehat untuk anak, terutama terkait kebutuhan protein hewani.
Para ibu perlu memahami bahwa asupan bergizi bukan hanya karbohidrat yang membuat kenyang, tetapi juga nutrisi yang dapat mendukung tumbuh kembang anak seperti protein, zat besi, dan nutrisi penting lain.
Pada akhirnya, para ibu harus lebih selektif terhadap produk yang dibeli dan memprioritaskan pemenuhan nutrisi anak untuk mendukung tumbuh kembang optimalnya.
"Tentu para bunda tidak ingin anaknya kekurangan nutrisi karena dapat menghambat pertumbuhan optimal. Makanan sehat harus menjadi nomor satu," tandas Teuku.
Apalagi jika merujuk pada data terbaru dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 bahwa 1 dari 4 anak berusia di bawah 5 tahun mengalami risiko anemia. Dari banyak penelitian, anemia di Indonesia disebabkan oleh defisiensi besi.
Dr. dr. Luciana Budiati Sutanto, MS, Sp.GK mengatakan, anak-anak Indonesia masih menghadapi tantangan kesehatan utama di Indonesia seperti anemia.
Lihat Juga :
tulis komentar anda