Vitamin D Rendah Dapat Tingkatkan Kemungkinan Infeksi COVID-19
Kamis, 10 September 2020 - 09:38 WIB
"Menyarankan bahwa vitamin D memainkan peran penting dalam sistem kekebalan. Studi saat ini menggarisbawahi bahwa vitamin D tampaknya mengurangi risiko terinfeksi COVID, dan penelitian lain menunjukkan bahwa pasien dengan defisiensi vitamin D menjadi lebih buruk terhadap COVID," papar Len Horovitz, Ahli Paru dan Internis di Lenox Hill Hospital, New York.
Horovitz menambahkan, pandemi bahkan mungkin meningkatkan tingkat kekurangan vitamin D. "Karena kehidupan kota dan terutama dengan lockdown, ada lebih sedikit paparan sinar matahari. Karena itu lebih banyak ditemukan defisiensi vitamin D dalam praktik saya," ujarnya.
Beruntung, pengobatan yang mudah sudah ada karena suplemen vitamin D banyak tersedia.
"Dosis yang tepat tergantung pada ukuran pasien dan paparan sinar matahari mereka, dan dapat dengan mudah diukur melalui tes darah sederhana," imbuh Horovitz. ( )
Meltzer dan timnya percaya bahwa diperlukan penelitian untuk mengidentifikasi strategi suplementasi vitamin D yang mungkin paling efektif pada kelompok orang tertentu. Studi ini dipublikasikan secara online pada 3 September 2020 di JAMA Network Open.
Horovitz menambahkan, pandemi bahkan mungkin meningkatkan tingkat kekurangan vitamin D. "Karena kehidupan kota dan terutama dengan lockdown, ada lebih sedikit paparan sinar matahari. Karena itu lebih banyak ditemukan defisiensi vitamin D dalam praktik saya," ujarnya.
Beruntung, pengobatan yang mudah sudah ada karena suplemen vitamin D banyak tersedia.
"Dosis yang tepat tergantung pada ukuran pasien dan paparan sinar matahari mereka, dan dapat dengan mudah diukur melalui tes darah sederhana," imbuh Horovitz. ( )
Meltzer dan timnya percaya bahwa diperlukan penelitian untuk mengidentifikasi strategi suplementasi vitamin D yang mungkin paling efektif pada kelompok orang tertentu. Studi ini dipublikasikan secara online pada 3 September 2020 di JAMA Network Open.
(tsa)
tulis komentar anda