Diet Keto Bermanfaat Lawan Diabetes, Kanker hingga Alzheimer
Kamis, 17 September 2020 - 18:02 WIB
JAKARTA - Diet ketogenik atau keto adalah diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak yang menawarkan banyak manfaat kesehatan. Faktanya, lebih dari 20 penelitian menunjukkan bahwa jenis diet ini dapat membantu Anda menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan .
Dilansir dari laman Healthline, diet keto bahkan bermanfaat melawan diabetes, kanker, epilepsi, dan penyakit alzheimer. Pada dasarnya, diet ini melibatkan pengurangan asupan karbohidrat secara drastis dan menggantinya dengan lemak. Penurunan karbohidrat membuat tubuh berada dalam keadaan metabolisme yang disebut ketosis. ( )
Ketika itu terjadi, tubuh menjadi sangat efisien dalam membakar lemak untuk energi. Ini juga mengubah lemak menjadi keton di hati, yang dapat memasok energi untuk otak. Diet keto bisa menyebabkan penurunan besar-besaran gula darah dan kadar insulin bersamaan dengan peningkatan keton, yang memiliki banyak manfaat kesehatan .
Ada beberapa versi diet keto, di antaranya diet ketogenik standar (SKD). Ini adalah diet yang sangat rendah karbohidrat, berprotein sedang, dan tinggi lemak. Biasanya mengandung 75% lemak, 20% protein, dan hanya 5% karbohidrat.
Diet ketogenik siklis (CKD), melibatkan periode pemberian kembali karbohidrat tinggi, seperti 5 hari ketogenik diikuti oleh 2 hari tinggi karbohidrat.
Diet ketogenik bertarget (TKD), memungkinkan menambahkan karbohidrat saat berolahraga. Diet ketogenik protein tinggi, mirip dengan diet ketogenik standar, tetapi mengandung lebih banyak protein, yang mana rasionya 60% lemak, 35% protein, dan 5% karbohidrat.
Diet keto cara yang efektif menurunkan berat badan dan menurunkan faktor risiko penyakit. Penelitian menunjukkan bahwa diet keto jauh lebih unggul daripada diet rendah lemak yang sering direkomendasikan. Terlebih dietnya sangat mengenyangkan sehingga bisa menurunkan berat badan tanpa menghitung kalori atau melacak asupan makanan.
Diet keto berawal sebagai alat untuk mengobati penyakit neurologis seperti epilepsi. Penelitian saat ini menunjukkan bahwa diet keto juga memiliki manfaat untuk berbagai kondisi kesehatan yang berbeda. Diet keto digunakan untuk mengobati beberapa jenis kanker dan memperlambat pertumbuhan tumor.
Diet keto dapat pula mengurangi gejala penyakit alzheimer dan memperlambat perkembangannya. Penelitian telah menunjukkan bahwa diet keto dapat menyebabkan penurunan besar-besaran pada kejang pada anak-anak epilepsi.
Satu studi menemukan bahwa diet keto membantu memperbaiki gejala penyakit parkinson. Diet keto juga dapat membantu mengurangi kadar insulin, yang menjadi kunci dalam sindrom ovarium polikistik. ( )
Di sisi lain, satu penelitian pada hewan menemukan bahwa makanan dapat mengurangi gegar otak dan membantu pemulihan setelah cedera otak. Pada diet keto, menurunkan kadar insulin dan makan lebih sedikit gula atau makanan olahan dapat membantu memperbaiki jerawat.
Adapun makanan yang harus dihindari dalam diet keto adalah yang berbasis karbohidrat seperti biji-bijian, gula, polong-polongan, nasi, kentang, permen, jus, dan bahkan buah-buahan. Sebagai ganti, Anda harus mengonsumsi daging, ikan, telur, mentega, kacang-kacangan, minyak sehat, alpukat, dan banyak sayuran rendah karbohidrat.
Dilansir dari laman Healthline, diet keto bahkan bermanfaat melawan diabetes, kanker, epilepsi, dan penyakit alzheimer. Pada dasarnya, diet ini melibatkan pengurangan asupan karbohidrat secara drastis dan menggantinya dengan lemak. Penurunan karbohidrat membuat tubuh berada dalam keadaan metabolisme yang disebut ketosis. ( )
Ketika itu terjadi, tubuh menjadi sangat efisien dalam membakar lemak untuk energi. Ini juga mengubah lemak menjadi keton di hati, yang dapat memasok energi untuk otak. Diet keto bisa menyebabkan penurunan besar-besaran gula darah dan kadar insulin bersamaan dengan peningkatan keton, yang memiliki banyak manfaat kesehatan .
Ada beberapa versi diet keto, di antaranya diet ketogenik standar (SKD). Ini adalah diet yang sangat rendah karbohidrat, berprotein sedang, dan tinggi lemak. Biasanya mengandung 75% lemak, 20% protein, dan hanya 5% karbohidrat.
Diet ketogenik siklis (CKD), melibatkan periode pemberian kembali karbohidrat tinggi, seperti 5 hari ketogenik diikuti oleh 2 hari tinggi karbohidrat.
Diet ketogenik bertarget (TKD), memungkinkan menambahkan karbohidrat saat berolahraga. Diet ketogenik protein tinggi, mirip dengan diet ketogenik standar, tetapi mengandung lebih banyak protein, yang mana rasionya 60% lemak, 35% protein, dan 5% karbohidrat.
Diet keto cara yang efektif menurunkan berat badan dan menurunkan faktor risiko penyakit. Penelitian menunjukkan bahwa diet keto jauh lebih unggul daripada diet rendah lemak yang sering direkomendasikan. Terlebih dietnya sangat mengenyangkan sehingga bisa menurunkan berat badan tanpa menghitung kalori atau melacak asupan makanan.
Diet keto berawal sebagai alat untuk mengobati penyakit neurologis seperti epilepsi. Penelitian saat ini menunjukkan bahwa diet keto juga memiliki manfaat untuk berbagai kondisi kesehatan yang berbeda. Diet keto digunakan untuk mengobati beberapa jenis kanker dan memperlambat pertumbuhan tumor.
Diet keto dapat pula mengurangi gejala penyakit alzheimer dan memperlambat perkembangannya. Penelitian telah menunjukkan bahwa diet keto dapat menyebabkan penurunan besar-besaran pada kejang pada anak-anak epilepsi.
Satu studi menemukan bahwa diet keto membantu memperbaiki gejala penyakit parkinson. Diet keto juga dapat membantu mengurangi kadar insulin, yang menjadi kunci dalam sindrom ovarium polikistik. ( )
Di sisi lain, satu penelitian pada hewan menemukan bahwa makanan dapat mengurangi gegar otak dan membantu pemulihan setelah cedera otak. Pada diet keto, menurunkan kadar insulin dan makan lebih sedikit gula atau makanan olahan dapat membantu memperbaiki jerawat.
Adapun makanan yang harus dihindari dalam diet keto adalah yang berbasis karbohidrat seperti biji-bijian, gula, polong-polongan, nasi, kentang, permen, jus, dan bahkan buah-buahan. Sebagai ganti, Anda harus mengonsumsi daging, ikan, telur, mentega, kacang-kacangan, minyak sehat, alpukat, dan banyak sayuran rendah karbohidrat.
(tsa)
Lihat Juga :
tulis komentar anda