Rapid Test, Swab, atau TCM COVID-19, Ini Perbedaannya
Senin, 28 September 2020 - 15:31 WIB
PCR atau swab test mendeteksi penyakit dengan mencari jejak materi genetik virus pada sampel yang paling sering dikumpulkan melalui usap hidung atau tenggorokan.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menganggap PCR sebagai standar emas dari pengujian COVID-19. Jika Anda mendapatkan hasil positif, kemungkinan besar Anda terkena virus. Jika Anda mendapatkan hasil negatif tetapi memiliki gejala virus corona atau baru-baru ini bertemu dengan seseorang yang terkena virus, Anda tetap harus mengisolasi diri hingga gejala mereda.
Waktu pengujian juga penting. Infeksi dapat terlewatkan jika pengujian terjadi terlalu cepat setelah terpapar. Kebalikannya juga mungkin.
“Kadang-kadang setelah virus dimusnahkan, masih banyak (materi genetik) yang tersisa di tubuh,” jelas Mehta.
Ini dapat menyebabkan seseorang dites positif, meskipun mereka tidak sakit secara aktif. Diuji kira-kira lima hari setelah kemungkinan terpapar tampaknya merupakan titik yang tepat.
Menjalankan tes PCR serta membaca hasilnya memerlukan peralatan khusus dan bahan kimia (reagen). Untuk mencoba mengurangi waktu tunggu, beberapa perusahaan telah mengembangkan tes yang dapat mendeteksi materi genetik virus dalam hitungan menit, tetapi beberapa -seperti tes Abbott ID NOW yang digunakan di Gedung Putih- memiliki tingkat negatif palsu yang dilaporkan tinggi. ( )
3. TCM
TCM merupakan metode pemeriksaan COVID-19 menggunakan dahak dengan amplifikasi asam nukleat berbasis cartridge. Virus SARS-CoV-2 diidentifikasi pada RNA-nya yang menggunakan cartridge khusus. Hasil tes ini bisa diketahui hasilnya dalam waktu kurang lebih dua jam.
TCM sebelumnya dipakai untuk mendiagnosis penyakit tuberkulosis (TB). Metode pemeriksaan TCM sama akuratnya dengan PCR.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menganggap PCR sebagai standar emas dari pengujian COVID-19. Jika Anda mendapatkan hasil positif, kemungkinan besar Anda terkena virus. Jika Anda mendapatkan hasil negatif tetapi memiliki gejala virus corona atau baru-baru ini bertemu dengan seseorang yang terkena virus, Anda tetap harus mengisolasi diri hingga gejala mereda.
Waktu pengujian juga penting. Infeksi dapat terlewatkan jika pengujian terjadi terlalu cepat setelah terpapar. Kebalikannya juga mungkin.
“Kadang-kadang setelah virus dimusnahkan, masih banyak (materi genetik) yang tersisa di tubuh,” jelas Mehta.
Ini dapat menyebabkan seseorang dites positif, meskipun mereka tidak sakit secara aktif. Diuji kira-kira lima hari setelah kemungkinan terpapar tampaknya merupakan titik yang tepat.
Menjalankan tes PCR serta membaca hasilnya memerlukan peralatan khusus dan bahan kimia (reagen). Untuk mencoba mengurangi waktu tunggu, beberapa perusahaan telah mengembangkan tes yang dapat mendeteksi materi genetik virus dalam hitungan menit, tetapi beberapa -seperti tes Abbott ID NOW yang digunakan di Gedung Putih- memiliki tingkat negatif palsu yang dilaporkan tinggi. ( )
3. TCM
TCM merupakan metode pemeriksaan COVID-19 menggunakan dahak dengan amplifikasi asam nukleat berbasis cartridge. Virus SARS-CoV-2 diidentifikasi pada RNA-nya yang menggunakan cartridge khusus. Hasil tes ini bisa diketahui hasilnya dalam waktu kurang lebih dua jam.
TCM sebelumnya dipakai untuk mendiagnosis penyakit tuberkulosis (TB). Metode pemeriksaan TCM sama akuratnya dengan PCR.
(tsa)
tulis komentar anda