7 Manfaat Jahe, Redakan Flu hingga Turunkan Risiko Kanker
Kamis, 08 Oktober 2020 - 11:27 WIB
6. Mendukung kesehatan jantung
Ada beberapa bukti bahwa ekstrak jahe dapat membantu penyakit kardiovaskular. Sebagai contoh, satu ulasan menemukan bahwa dosis 5 g atau lebih dapat menyebabkan aktivitas antiplatelet yang signifikan dan bermanfaat. Dengan penelitian lebih lanjut, jahe terbukti bisa menjadi bentuk pengobatan yang aman untuk penyakit kardiovaskular.
Sementara itu, satu penelitian kecil menemukan bahwa ekstrak jahe membantu mengurangi terjadinya kelainan jantung pada tikus penderita diabetes. Para penulis mencatat bahwa pengurangan ini mungkin berasal, sebagian, dari sifat antioksidan ekstrak. (Baca juga: SuperM dan WHO Bicarakan Kesehatan Mental, Acaranya Gratis! )
7. Menurunkan resiko kanker
Jahe tidak memberikan protein atau nutrisi lain, tetapi merupakan sumber antioksidan yang sangat baik. Penelitian telah menunjukkan bahwa, untuk alasan ini, jahe dapat mengurangi berbagai jenis stres oksidatif. Stres oksidatif terjadi ketika terlalu banyak radikal bebas yang terbentuk di dalam tubuh. Radikal bebas adalah zat beracun yang dihasilkan oleh metabolisme dan faktor lainnya.
Tubuh perlu menghilangkan radikal bebas untuk mencegahnya menyebabkan kerusakan sel yang dapat menyebabkan berbagai penyakit, termasuk kanker. Antioksidan makanan membantu tubuh menyingkirkan radikal bebas. Dalam uji coba 2013, peneliti memberi 20 peserta 2 g jahe atau plasebo selama 28 hari. Semua peserta memiliki risiko tinggi terkena kanker kolorektal.
Biopsi menunjukkan bahwa peserta yang mengonsumsi jahe memiliki lebih sedikit perubahan negatif pada jaringan usus besar yang sehat. Kelompok ini juga mengalami penurunan proliferasi sel. Temuan tersebut menunjukkan bahwa jahe bisa berperan dalam mencegah kanker kolorektal.
Ada beberapa bukti bahwa ekstrak jahe dapat membantu penyakit kardiovaskular. Sebagai contoh, satu ulasan menemukan bahwa dosis 5 g atau lebih dapat menyebabkan aktivitas antiplatelet yang signifikan dan bermanfaat. Dengan penelitian lebih lanjut, jahe terbukti bisa menjadi bentuk pengobatan yang aman untuk penyakit kardiovaskular.
Sementara itu, satu penelitian kecil menemukan bahwa ekstrak jahe membantu mengurangi terjadinya kelainan jantung pada tikus penderita diabetes. Para penulis mencatat bahwa pengurangan ini mungkin berasal, sebagian, dari sifat antioksidan ekstrak. (Baca juga: SuperM dan WHO Bicarakan Kesehatan Mental, Acaranya Gratis! )
7. Menurunkan resiko kanker
Jahe tidak memberikan protein atau nutrisi lain, tetapi merupakan sumber antioksidan yang sangat baik. Penelitian telah menunjukkan bahwa, untuk alasan ini, jahe dapat mengurangi berbagai jenis stres oksidatif. Stres oksidatif terjadi ketika terlalu banyak radikal bebas yang terbentuk di dalam tubuh. Radikal bebas adalah zat beracun yang dihasilkan oleh metabolisme dan faktor lainnya.
Tubuh perlu menghilangkan radikal bebas untuk mencegahnya menyebabkan kerusakan sel yang dapat menyebabkan berbagai penyakit, termasuk kanker. Antioksidan makanan membantu tubuh menyingkirkan radikal bebas. Dalam uji coba 2013, peneliti memberi 20 peserta 2 g jahe atau plasebo selama 28 hari. Semua peserta memiliki risiko tinggi terkena kanker kolorektal.
Biopsi menunjukkan bahwa peserta yang mengonsumsi jahe memiliki lebih sedikit perubahan negatif pada jaringan usus besar yang sehat. Kelompok ini juga mengalami penurunan proliferasi sel. Temuan tersebut menunjukkan bahwa jahe bisa berperan dalam mencegah kanker kolorektal.
(tdy)
tulis komentar anda