Redakan Kecemasan dengan Self Hypnosis
Senin, 19 Oktober 2020 - 07:30 WIB
JAKARTA - Sudah banyak korban berjatuhan akibat Covid-19 . Protokol kesehatan tetap dijalankan sambil berusaha berdamai dengan pandemi ini. Seperti apa?
Sejak awal pandemi, dr Susi Suryaningsih SpKJ dan sang suami dr Edy Purwanto SpPK harus ekstra hati-hati mengingat kewajiban mereka sebagai tenaga medis ditambah dengan riwayat komorbid keduanya yang cukup berat. Namun, walau telah menjalankan berbagai pencegahan, Covid-19 tersebut menyerang keduanya. Kondisi yang mereka alami cukup serius dengan adanya penyakit penyerta. (Baca: Mereka Mati Mengenaskan Setalah Menghina Nabi Muhammad SAW)
Dr Susi misalnya, memiliki riwayat DM tipe II, gangguan jantung, ginjal, hingga sebelumnya beberapa kali cuci darah, dan hipertensi. Sementara dr Edy ada riwayat hipertensi kronis. Kedua pasangan ini dirawat intensif di ICU. Dr Susi malah harus proses cuci darah karena kondisi ginjalnya memburuk.
“Ketika cuci darah sedang berlangsung, keesokan harinya tiba-tiba saya shock. Tekanan darah turun di bawah 80 karena nyeri hebat neurogenik hingga akhirnya diberi morfin. Alhamdulillah setelah tiga hari kondisi kami membaik dan pindah dari ICU ke HCU,” kenang dr Susi.
Pada saat itu ia menuntaskan kewajiban utang dan infak. Keduanya terus membaik hingga dipindahkan ke bangsal perawatan. Mereka rutin mengonsumsi kapsul sambiloto (Andrographis paniculata). Setelah beberapa kali tes swab, dr Susi dan suami dinyatakan negatif. Baginya ini adalah sebuah mukjizat.
“Tim dokter sudah memasrahkan saya, mereka lebih fokus pada suami karena saya banyak komorbid,” ujar dokter yang praktik di RS Triharsi, RS Hermina Solo, dan RSUD Pemkot Solo ini. (Baca juga: Kemendikbud Akan Kembangkan SMK untuk Bangun Desa)
Mengenang sewaktu kritis, ia mengaku berusaha pasrah dan ikhlas dari situ justru bisa timbul ketenangan sembari menyugesti diri bahwa ia akan sembuh dan suaminya juga meyakini hal ini. Dengan pengalaman ini, dr Susi menyarankan agar penderita Covid-19 ataupun orang sehat sekalipun untuk melakukan self hypnosis.
“Berusaha tidak cemas saja kita (bisa) selamat, apalagi dengan ditambahkan afirmasi positif,” imbuhnya.
Ia menamakannya dengan relaksasi self hypnosis. Ini adalah terapi perilaku yang dilakukan pasien di bawah bimbingan dokter atau terapis yang bertujuan mengaktivasi alam bawah sadar. Dengan begitu, tingkat kecemasan dapat ditekan serta menumbuhkan suasana hati yang baik. Hal ini berhubungan dengan peningkatan sistem imunitas kita.
Sejak awal pandemi, dr Susi Suryaningsih SpKJ dan sang suami dr Edy Purwanto SpPK harus ekstra hati-hati mengingat kewajiban mereka sebagai tenaga medis ditambah dengan riwayat komorbid keduanya yang cukup berat. Namun, walau telah menjalankan berbagai pencegahan, Covid-19 tersebut menyerang keduanya. Kondisi yang mereka alami cukup serius dengan adanya penyakit penyerta. (Baca: Mereka Mati Mengenaskan Setalah Menghina Nabi Muhammad SAW)
Dr Susi misalnya, memiliki riwayat DM tipe II, gangguan jantung, ginjal, hingga sebelumnya beberapa kali cuci darah, dan hipertensi. Sementara dr Edy ada riwayat hipertensi kronis. Kedua pasangan ini dirawat intensif di ICU. Dr Susi malah harus proses cuci darah karena kondisi ginjalnya memburuk.
“Ketika cuci darah sedang berlangsung, keesokan harinya tiba-tiba saya shock. Tekanan darah turun di bawah 80 karena nyeri hebat neurogenik hingga akhirnya diberi morfin. Alhamdulillah setelah tiga hari kondisi kami membaik dan pindah dari ICU ke HCU,” kenang dr Susi.
Pada saat itu ia menuntaskan kewajiban utang dan infak. Keduanya terus membaik hingga dipindahkan ke bangsal perawatan. Mereka rutin mengonsumsi kapsul sambiloto (Andrographis paniculata). Setelah beberapa kali tes swab, dr Susi dan suami dinyatakan negatif. Baginya ini adalah sebuah mukjizat.
“Tim dokter sudah memasrahkan saya, mereka lebih fokus pada suami karena saya banyak komorbid,” ujar dokter yang praktik di RS Triharsi, RS Hermina Solo, dan RSUD Pemkot Solo ini. (Baca juga: Kemendikbud Akan Kembangkan SMK untuk Bangun Desa)
Mengenang sewaktu kritis, ia mengaku berusaha pasrah dan ikhlas dari situ justru bisa timbul ketenangan sembari menyugesti diri bahwa ia akan sembuh dan suaminya juga meyakini hal ini. Dengan pengalaman ini, dr Susi menyarankan agar penderita Covid-19 ataupun orang sehat sekalipun untuk melakukan self hypnosis.
“Berusaha tidak cemas saja kita (bisa) selamat, apalagi dengan ditambahkan afirmasi positif,” imbuhnya.
Ia menamakannya dengan relaksasi self hypnosis. Ini adalah terapi perilaku yang dilakukan pasien di bawah bimbingan dokter atau terapis yang bertujuan mengaktivasi alam bawah sadar. Dengan begitu, tingkat kecemasan dapat ditekan serta menumbuhkan suasana hati yang baik. Hal ini berhubungan dengan peningkatan sistem imunitas kita.
Lihat Juga :
tulis komentar anda