Lansia Rentan Depresi pada Masa Pandemi
Jum'at, 23 Oktober 2020 - 11:15 WIB
Bentuk dukungannya dapat berupa memberikan hadiah, saling bertukar cerita, sering menelepon atau mengirim makanan (jika tidak tinggal di satu rumah), memberikan informasi yang singkat dan jelas terkait pandemi, serta membantu dan mendukung lansia dalam menerapkan pola hidup sehat.
Terkait kondisi kesehatan mental yang sudah tidak dapat ditangani sendiri, dr Gina menyarankan agar segera mencari bantuan profesional. Beberapa kondisi yang perlu untuk segera membawa lansia ke dokter di antaranya masalah perasaan, pikiran, dan perilaku yang sudah mengganggu fungsi harian. Atau ketika lansia mengalami gejala yang sulit dikendalikan dengan upaya apa pun yang sudah dicoba. Termasuk jika memiliki gangguan fisik yang berisiko.
Perlu diketahui, lansia yang terkonfirmasi positif Covid-19 tidak memiliki gejala yang khas. Gejala seperti batuk, sesak napas, atau hilangnya indera penciuman dan perasa bisa tidak muncul pada lansia maupun komorbid.
“Lansia dan komorbid perlu perhatian khusus karena gejalanya yang khas seperti nafsu makan hilang tiba-tiba, terjadi perubahan perilaku yang tidak biasa, hingga hilangnya kesadaran,” kata Dr dr Czeresna Heriawan Soejono SpPD KGer di Media Center Satgas Covid-19 Graha BNPB Jakarta, beberapa waktu lalu. Penyakit penyerta yang dialami juga semakin memperburuk keadaan lansia. (Lihat videonya: Pemerintah berencana Menyiapkan Materi Khutbah Jumat)
Lebih jauh, data WHO menyebutkan, lebih dari 95% kematian akibat virus corona terjadi pada penduduk usia lebih dari 60 tahun. Lebih dari 50% dari semua kematian melibatkan terjadi pada mereka yang berusia 80 tahun atau lebih. (Sri Noviarni)
Terkait kondisi kesehatan mental yang sudah tidak dapat ditangani sendiri, dr Gina menyarankan agar segera mencari bantuan profesional. Beberapa kondisi yang perlu untuk segera membawa lansia ke dokter di antaranya masalah perasaan, pikiran, dan perilaku yang sudah mengganggu fungsi harian. Atau ketika lansia mengalami gejala yang sulit dikendalikan dengan upaya apa pun yang sudah dicoba. Termasuk jika memiliki gangguan fisik yang berisiko.
Perlu diketahui, lansia yang terkonfirmasi positif Covid-19 tidak memiliki gejala yang khas. Gejala seperti batuk, sesak napas, atau hilangnya indera penciuman dan perasa bisa tidak muncul pada lansia maupun komorbid.
“Lansia dan komorbid perlu perhatian khusus karena gejalanya yang khas seperti nafsu makan hilang tiba-tiba, terjadi perubahan perilaku yang tidak biasa, hingga hilangnya kesadaran,” kata Dr dr Czeresna Heriawan Soejono SpPD KGer di Media Center Satgas Covid-19 Graha BNPB Jakarta, beberapa waktu lalu. Penyakit penyerta yang dialami juga semakin memperburuk keadaan lansia. (Lihat videonya: Pemerintah berencana Menyiapkan Materi Khutbah Jumat)
Lebih jauh, data WHO menyebutkan, lebih dari 95% kematian akibat virus corona terjadi pada penduduk usia lebih dari 60 tahun. Lebih dari 50% dari semua kematian melibatkan terjadi pada mereka yang berusia 80 tahun atau lebih. (Sri Noviarni)
(ysw)
tulis komentar anda