Manfaat Produk Herbal Untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Kamis, 12 November 2020 - 20:58 WIB
JAKARTA - Salah satu fenomena menarik yang merupakan dampak dari lebih banyaknya waktu yang dihabiskan oleh masyarakat di rumah sejak awal pandemi adalah akan terjadinya baby boom.
BKKBN memprediksi adanya peningkatan angka kehamilan hingga 500.000 orang akibat penggunaan kontrasepsi yang menurun. Dengan meningkatnya angka ke hamil an pada masa pandemi ini, perlu juga adanya perhatian yang lebih besar terhadap kondisi ibu di periode kehamilan dan pasca persalinan.
Memahami hal tersebut, Combiphar perusahaan nasional di bidang Consumer Healthcare mengdakan acara diskusi virtual pada siang tadi mengenai bagaimana kesehatan dan kenyamanan ibu saat kehamilan dan pasca persalinan dapat dipertahankan, khususnya dengan memanfaatkan madu dan bahan-bahan herbal dari alam.
“Kesehatan, hingga saat ini masih menjadi fokus pemerintah dan juga masyarakat. Fenomena baby boom, menambah deretan hal penting yang harus diperhatikan ibu dalam menjaga kondisinya pada masa persalinan dan menyusui. Kualitas kesehatan ibu pada masa kehamilan berpotensi mempengaruhi kualitas perkembangan dan pertumbuhan janin yang akan dilahirkan. Berbagai protokol kesehatan juga pola makan dengan nutrisi yang seimbang perlu diterapkan demi menunjang kesehatan, termasuk memanfaatkan madu dan ramuan yang terbuat dari bahan-bahan herbal dari alam,” ujar Weitarsa Hendarto, Senior Vice President Marketing & International Operations Combiphar.
“Data menunjukkan bahwa 40% masyarakat di Indonesia masih mengonsumsi jamu, dan 56% masyarakat mengonsumsi madu. Angka konsumsi madu dan jamu yang cukup tinggi mengindikasikan bahwa masyarakat Indonesia masih menyukai ramuan tradisional dan terbuat dari berbagai bahan herbal sebagai pendukung kesehatannya,” tambah Weitarsa.
Para wanita pada masa kehamilan maupun pasca persalinan kerap mengalami kondisi yang tidak nyaman, seperti mual dan muntah, edema, dan rasa nyeri pada persendian. “Kondisi inilah yang menyebabkan konsumsi bahan herbal umum dilakukan oleh para wanita sebagai alternatif dari obat konvensional yang seringkali digunakan untuk mengatasi kondisi yang tidak nyaman,” jelas herbalis Asri Saraswati Iskandar.
BKKBN memprediksi adanya peningkatan angka kehamilan hingga 500.000 orang akibat penggunaan kontrasepsi yang menurun. Dengan meningkatnya angka ke hamil an pada masa pandemi ini, perlu juga adanya perhatian yang lebih besar terhadap kondisi ibu di periode kehamilan dan pasca persalinan.
Memahami hal tersebut, Combiphar perusahaan nasional di bidang Consumer Healthcare mengdakan acara diskusi virtual pada siang tadi mengenai bagaimana kesehatan dan kenyamanan ibu saat kehamilan dan pasca persalinan dapat dipertahankan, khususnya dengan memanfaatkan madu dan bahan-bahan herbal dari alam.
“Kesehatan, hingga saat ini masih menjadi fokus pemerintah dan juga masyarakat. Fenomena baby boom, menambah deretan hal penting yang harus diperhatikan ibu dalam menjaga kondisinya pada masa persalinan dan menyusui. Kualitas kesehatan ibu pada masa kehamilan berpotensi mempengaruhi kualitas perkembangan dan pertumbuhan janin yang akan dilahirkan. Berbagai protokol kesehatan juga pola makan dengan nutrisi yang seimbang perlu diterapkan demi menunjang kesehatan, termasuk memanfaatkan madu dan ramuan yang terbuat dari bahan-bahan herbal dari alam,” ujar Weitarsa Hendarto, Senior Vice President Marketing & International Operations Combiphar.
“Data menunjukkan bahwa 40% masyarakat di Indonesia masih mengonsumsi jamu, dan 56% masyarakat mengonsumsi madu. Angka konsumsi madu dan jamu yang cukup tinggi mengindikasikan bahwa masyarakat Indonesia masih menyukai ramuan tradisional dan terbuat dari berbagai bahan herbal sebagai pendukung kesehatannya,” tambah Weitarsa.
Para wanita pada masa kehamilan maupun pasca persalinan kerap mengalami kondisi yang tidak nyaman, seperti mual dan muntah, edema, dan rasa nyeri pada persendian. “Kondisi inilah yang menyebabkan konsumsi bahan herbal umum dilakukan oleh para wanita sebagai alternatif dari obat konvensional yang seringkali digunakan untuk mengatasi kondisi yang tidak nyaman,” jelas herbalis Asri Saraswati Iskandar.
tulis komentar anda