Perlukah Pasien COVID-19 yang Sudah Sembuh Divaksinasi? Ini Penjelasan Ahli
Selasa, 08 Desember 2020 - 17:11 WIB
Infeksi ulang COVID-19 dianggap jarang, tetapi jika kadar antibodi alami berkurang seiring waktu, seseorang dapat terinfeksi lebih dari sekali. Para dokter dan ahli penyakit menular setuju bahwa kebanyakan orang harus divaksinasi, meskipun mereka memiliki kekebalan pelindung alami. Pada kebanyakan orang yang sembuh, vaksin bahkan dapat meningkatkan kekebalan dari infeksi awal.
Ini adalah tindakan pencegahan dengan beberapa preseden. Orang dewasa sehat di atas usia 50 tahun masih disarankan untuk mendapatkan vaksin herpes zoster meskipun mereka pernah menderita cacar air atau herpes zoster sebelumnya.
"Saya melakukannya karena saya ingin kekebalan ekstra untuk melindungi saya dari penyakit herpes zoster yang kambuh di kemudian hari," jelas Thomas tentang keputusannya baru-baru ini untuk mendapatkan vaksin herpes zoster.
"Meskipun saya sebelumnya pernah terinfeksi dan memiliki kekebalan dalam jumlah tertentu, saya memilih untuk mendapatkan vaksin untuk menggandakannya dan membuat saya lebih aman," lanjutnya.
( )
Menurut Dr. Sarah Fortune selaku Ketua Imunologi dan Penyakit Menular di Harvard TH Chan School of Public Health, sejauh ini tidak ada bukti bahwa vaksin tak akan aman bagi penderita COVID-19, tetapi diperlukan lebih banyak penelitian.
"Belum ada kejadian buruk serius yang membuat saya berpikir ini akan menjadi masalah besar, tapi saya pikir analisis itu harus dilakukan," ujar Dr. Fortune.
Ini adalah tindakan pencegahan dengan beberapa preseden. Orang dewasa sehat di atas usia 50 tahun masih disarankan untuk mendapatkan vaksin herpes zoster meskipun mereka pernah menderita cacar air atau herpes zoster sebelumnya.
"Saya melakukannya karena saya ingin kekebalan ekstra untuk melindungi saya dari penyakit herpes zoster yang kambuh di kemudian hari," jelas Thomas tentang keputusannya baru-baru ini untuk mendapatkan vaksin herpes zoster.
"Meskipun saya sebelumnya pernah terinfeksi dan memiliki kekebalan dalam jumlah tertentu, saya memilih untuk mendapatkan vaksin untuk menggandakannya dan membuat saya lebih aman," lanjutnya.
( )
Menurut Dr. Sarah Fortune selaku Ketua Imunologi dan Penyakit Menular di Harvard TH Chan School of Public Health, sejauh ini tidak ada bukti bahwa vaksin tak akan aman bagi penderita COVID-19, tetapi diperlukan lebih banyak penelitian.
"Belum ada kejadian buruk serius yang membuat saya berpikir ini akan menjadi masalah besar, tapi saya pikir analisis itu harus dilakukan," ujar Dr. Fortune.
(tsa)
Lihat Juga :
tulis komentar anda