Komit Emotional Well Being, Nadya Hutagalung Tidak Banyak Berubah
Sabtu, 19 Desember 2020 - 11:00 WIB
JAKARTA - Model cantik dan mantan VJ MTV Nadya Hutagalung selalu mempersiapkan natal dengan matang dan cara yang Eco Friendly. Selain itu, kesadaran emotional well-being menjadi salah satu faktor yang membuat perayaan natal Nadya lebih bermakna.
Nadya menuturkan setiap tahunnya dia selalu merayakan Natal dengan keluarganya. Berbagai persiapan pun dilakukan, salah satunya dengan membuat pohon natal yang Eco Friendly. “Saat Natal, saya tidak akan membeli pohon natal buatan atau menebang pohon. Itu semua akan merusak alam dan tidak ramah lingkungan,” ujar Nadya saat Zoom Meeting di peluncurna buku Walk with Me, pada Jumat (18/12).
Nadya lebih memilih untuk mengumpulkan daun-daun atau ranting kering bersama keluarganya. Dengan kreativitas, daun dan ranting kering tersebut disusun menjadi sebuah pohon Natal yang cantik. “Jadi ketika Natal sudah berakhir, pohon Natal itu menjadi sampah organik yang bisa kembali lagi ke alam,” ujar Nadya.
Perayaan Natal tak akan berarti tanpa momen tukar kado. Alih-alih membelikan kado dan memberikan kejutan kepada orang-orang tersayang, perempuan 46 tahun ini menanyakan apa yang orang-orang tersebut butuhkan. Hal ini akan menghindarkan pembelian barang yang sia-sia atau bahkan tidak dibutuhkan. “Saya tidak akan memberikan kado yang ujung-ujungnya tidak dipakai atau dibutuhkan. Jadi saya akan menanyakan apa yang mereka butuhkan agar barang tersebut benar-benar dipakai,” ujar Nadya.
Nadya menuturkan setiap tahunnya dia selalu merayakan Natal dengan keluarganya. Berbagai persiapan pun dilakukan, salah satunya dengan membuat pohon natal yang Eco Friendly. “Saat Natal, saya tidak akan membeli pohon natal buatan atau menebang pohon. Itu semua akan merusak alam dan tidak ramah lingkungan,” ujar Nadya saat Zoom Meeting di peluncurna buku Walk with Me, pada Jumat (18/12).
Nadya lebih memilih untuk mengumpulkan daun-daun atau ranting kering bersama keluarganya. Dengan kreativitas, daun dan ranting kering tersebut disusun menjadi sebuah pohon Natal yang cantik. “Jadi ketika Natal sudah berakhir, pohon Natal itu menjadi sampah organik yang bisa kembali lagi ke alam,” ujar Nadya.
Perayaan Natal tak akan berarti tanpa momen tukar kado. Alih-alih membelikan kado dan memberikan kejutan kepada orang-orang tersayang, perempuan 46 tahun ini menanyakan apa yang orang-orang tersebut butuhkan. Hal ini akan menghindarkan pembelian barang yang sia-sia atau bahkan tidak dibutuhkan. “Saya tidak akan memberikan kado yang ujung-ujungnya tidak dipakai atau dibutuhkan. Jadi saya akan menanyakan apa yang mereka butuhkan agar barang tersebut benar-benar dipakai,” ujar Nadya.
tulis komentar anda