Flare, Bisa Menjadi Gejala Covid-19 Pada Penderita Reumatik Autoimun

Senin, 18 Januari 2021 - 17:57 WIB
Meski tidak memiliki risiko yang lebih tinggi dengan populasi umum, namun dr. Suryo mengingatkan hasil penelitian dan rekomendasi bisa berubah di kemudian hari sebab Covid-19 adalah penyakit yang baru. Akan tetapi apabila ada kasus positif di keluarga, maka risiko terhadap Covid-19 pada pasien autoimun lebih tinggi dari anggota keluarga lain. Ini merujuk pada penelitian di Wuhan, China.

Lebih jauh, penyakit reumatik disebut juga penyakit muskuloskeletal yaitu sekelompok penyakit yang menimbulkan manifestasi pada tulang, sendi, tulang rawan, tendon, ligamen, dan otot. Ada lebih dari 200 jenis penyakit reumatik. SLE (systemic lupus erythematosus), RA, sjogren syndrome, skleroderma, dan myositis adalah contoh penyakit reumatik autoimun.



Penyakit autoimun sendiri adalah penyakit yang timbul akibat sistem imun mengenali sel atau jaringan tubuh sebagai lawan sehingga menyerang sel atau jaringan tubuh. Data dari Eropa sampai dengan bulan Januari ini, terdapat sekitar 3.500 pasien autoimun yang terkena Covid-19. Diagnosis tertinggi kasus penyakit autoimun yang terjadi adalah RA, spondylo arthritis, dan psoriatic arthritis. 46 persen diataranya butuh perawatan dengan gejala demam, batuk, dan sesak napas.

Sedangkan angka kematiannya hampir 10 persen atau sebanyak 360 kematian. Sementara di luar Eropa, terdapat 3.900 penderita autoimun yang terkena SarsCov2. Sebagian besar penderita RA, lupus, dan arthritis, dengan angka kematian 6 persen. Sri noviarni

(wur)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More