Rilis Album ke-24, Suntikan Vaksin Slank untuk Slankers di Tengah Pandemi
Selasa, 19 Januari 2021 - 00:12 WIB
Bimbim mengungkapkan, album "Vaksin" bergaya rock n roll di mana ada simbol matahari yang melambangkan single pertama dirilis di awal matahari pertama di tahun 2021.
Ridho merasa para pekerja seni khususnya musisi, harus bisa menerapkan cara baru dalam dunia pertunjukan. Sebab, saat ini solusi tampil secara daring merupakan yang terbaik. "Kalau nunggu yang konvensional kayak dulu nunggu EO bikin event, emang nggak akan dapat. Mau nggak mau ya dukung konsep yang bikin kita survive, setidaknya itulah yang bikin survive," kata Ridho.
"Saya lebih saran ke pemerintah free wifi, dari Sabang sampai Merauke harus disiapkan pemerintah melihat musik ini sebagai bukan hanya industri, tapi juga ekosistem yang dijaga. Jangan hanya berikan ikan tapi nggak diapakan ekosistem itu, dan mencoba untuk survive," timpal Abdee.
Kaka menyampaikan bahwa Slank sudah lama menggagas ide terkait tajuk "Vaksin Slank", bahkan sebelum ada harapan mengenai keberadaan vaksin. Dia bersyukur kini vaksin untuk COVID-19 sudah ada dan segera didistribusikan.
"Awal-awal diskusi, ini kan lagi musim virus. Lawannya apa nih, ya vaksin. Walau pada saat itu vaksin nggak kepikiran, belum ada. Mungkin kegiatan Slank jadi doa, sekarang ada juga vaksin barengan," ucap Kaka.
Album ini berisi 10 lagu antara lain "Introspeksi", "New Normal Cinta", "Vaksin", "S.O.S Cinta", "F.U", "Tuhan Sedang Menegur Kita", dan "Jangan Bangunkan Macan Tidur". Tembang lain yakni "Seleksi Alam", "Jangan Pergi", dan "Rhapsody Indonesia".
Paket album "Vaksin Slank" dijual seharga Rp100.000, berisi CD album serta tas serbaguna dalam lima pilihan warna. Album bisa dibeli via The Slankstore serta platform jual-beli daring seperti Shopee, Tokopedia, dan Bukalapak.
Ridho merasa para pekerja seni khususnya musisi, harus bisa menerapkan cara baru dalam dunia pertunjukan. Sebab, saat ini solusi tampil secara daring merupakan yang terbaik. "Kalau nunggu yang konvensional kayak dulu nunggu EO bikin event, emang nggak akan dapat. Mau nggak mau ya dukung konsep yang bikin kita survive, setidaknya itulah yang bikin survive," kata Ridho.
"Saya lebih saran ke pemerintah free wifi, dari Sabang sampai Merauke harus disiapkan pemerintah melihat musik ini sebagai bukan hanya industri, tapi juga ekosistem yang dijaga. Jangan hanya berikan ikan tapi nggak diapakan ekosistem itu, dan mencoba untuk survive," timpal Abdee.
Kaka menyampaikan bahwa Slank sudah lama menggagas ide terkait tajuk "Vaksin Slank", bahkan sebelum ada harapan mengenai keberadaan vaksin. Dia bersyukur kini vaksin untuk COVID-19 sudah ada dan segera didistribusikan.
"Awal-awal diskusi, ini kan lagi musim virus. Lawannya apa nih, ya vaksin. Walau pada saat itu vaksin nggak kepikiran, belum ada. Mungkin kegiatan Slank jadi doa, sekarang ada juga vaksin barengan," ucap Kaka.
Album ini berisi 10 lagu antara lain "Introspeksi", "New Normal Cinta", "Vaksin", "S.O.S Cinta", "F.U", "Tuhan Sedang Menegur Kita", dan "Jangan Bangunkan Macan Tidur". Tembang lain yakni "Seleksi Alam", "Jangan Pergi", dan "Rhapsody Indonesia".
Paket album "Vaksin Slank" dijual seharga Rp100.000, berisi CD album serta tas serbaguna dalam lima pilihan warna. Album bisa dibeli via The Slankstore serta platform jual-beli daring seperti Shopee, Tokopedia, dan Bukalapak.
(tsa)
tulis komentar anda