Kanker Terus Mengancam
Kamis, 25 Februari 2021 - 06:13 WIB
Dia melanjutkan, ke depannya IPKP akan mengajak semua pihak menyelenggarakan upaya penanggulangan kanker paru. Dengan adanya gerakan nasional ini, diharapkan masyarakat dapat berpartisipasi dan memberikan dukungan serta suara aktif dalam menekan angka kesakitan dan kematian akibat kanker paru di Indonesia.
Kanker prostat juga kini terus meningkat kasusnya. Ini merupakan jenis kanker dengan jumlah angka kejadian terbanyak ke-4 di seluruh dunia dan menempati urutan ke-2 kanker yang diderita oleh pria setelah kanker paru. Berdasarkan Global Cancer Statistics 2018, diperkirakan sebanyak 1,2 juta kasus baru muncul di seluruh dunia dan 359.000 kematian disebabkan oleh kanker prostat.
Kondisi ini terjadi karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kanker prostat dan kesadaran akan pentingnya pemeriksaan dini, terutama pada populasi risiko tinggi. Kanker prostat merupakan kanker yang terjadi di prostat, sebuah kelenjar kecil berbentuk buah kenari pada pria yang menghasilkan cairan mani sebagai pemberi makan dan pengangkut sperma.
Kanker ini adalah salah satu jenis kanker yang paling umum. Banyak kanker prostat tumbuh perlahan dan terbatas pada kelenjar prostat, di mana mereka mungkin tidak menyebabkan kerusakan yang serius. Namun, sementara beberapa jenis kanker prostat tumbuh lambat dan mungkin memerlukan sedikit atau bahkan tanpa pengobatan, jenis lain bisa jadi bersifat agresif dan dapat menyebar dengan cepat. Karena itu kanker prostat dapat mengancam jiwa laki-laki.
Di Indonesia, kanker prostat menempati urutan ke-4 dengan jumlah penderita diperkirakan mencapai 25.012 orang. Sebagian besar pasien didiagnosis pada stadium lanjut karena deteksi dini kasus kanker prostat belum optimal di Indonesia. Padahal, pasien kanker prostat yang didiagnosis dan ditatalaksana pada stadium dini memiliki angka harapan hidup selama 10 tahun dan mencapai di atas 90%.
"Angka ini dapat turun hingga 50% apabila ditemukan pada stadium lanjut. Oleh karena itu, program deteksi dini yang lebih baik dan efisien perlu ditingkatkan,” jelas dokter spesialis konsultan uro-onkologi Siloam Hospitals ASRI dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, Sp.U (K), PhD.
Adapun faktor risiko kanker prostat diantaranya usia yang semakin tua. Penyakit ini paling umum terjadi setelah usia 50 tahun. Kemudian ras, untuk alasan yang belum ditentukan, orang kulit hitam memiliki risiko lebih besar terkena kanker prostat daripada orang dari ras lain. Pada orang kulit hitam, kanker prostat juga lebih cenderung menjadi agresif atau lanjut.
Sejarah keluarga juga menjadi faktor risiko, jika saudara sedarah, seperti orang tua, saudara kandung atau anak, telah didiagnosis menderita kanker prostat, risiko seseorang mengalaminya akan meningkat. Selain itu, jika memiliki riwayat keluarga dengan gen yang meningkatkan risiko kanker payudara (BRCA1 atau BRCA2) atau riwayat keluarga kanker payudara yang sangat kuat, risiko seorang laki-laki terkena kanker prostat bisa jadi lebih tinggi.
Kanker prostat juga kini terus meningkat kasusnya. Ini merupakan jenis kanker dengan jumlah angka kejadian terbanyak ke-4 di seluruh dunia dan menempati urutan ke-2 kanker yang diderita oleh pria setelah kanker paru. Berdasarkan Global Cancer Statistics 2018, diperkirakan sebanyak 1,2 juta kasus baru muncul di seluruh dunia dan 359.000 kematian disebabkan oleh kanker prostat.
Kondisi ini terjadi karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kanker prostat dan kesadaran akan pentingnya pemeriksaan dini, terutama pada populasi risiko tinggi. Kanker prostat merupakan kanker yang terjadi di prostat, sebuah kelenjar kecil berbentuk buah kenari pada pria yang menghasilkan cairan mani sebagai pemberi makan dan pengangkut sperma.
Kanker ini adalah salah satu jenis kanker yang paling umum. Banyak kanker prostat tumbuh perlahan dan terbatas pada kelenjar prostat, di mana mereka mungkin tidak menyebabkan kerusakan yang serius. Namun, sementara beberapa jenis kanker prostat tumbuh lambat dan mungkin memerlukan sedikit atau bahkan tanpa pengobatan, jenis lain bisa jadi bersifat agresif dan dapat menyebar dengan cepat. Karena itu kanker prostat dapat mengancam jiwa laki-laki.
Di Indonesia, kanker prostat menempati urutan ke-4 dengan jumlah penderita diperkirakan mencapai 25.012 orang. Sebagian besar pasien didiagnosis pada stadium lanjut karena deteksi dini kasus kanker prostat belum optimal di Indonesia. Padahal, pasien kanker prostat yang didiagnosis dan ditatalaksana pada stadium dini memiliki angka harapan hidup selama 10 tahun dan mencapai di atas 90%.
"Angka ini dapat turun hingga 50% apabila ditemukan pada stadium lanjut. Oleh karena itu, program deteksi dini yang lebih baik dan efisien perlu ditingkatkan,” jelas dokter spesialis konsultan uro-onkologi Siloam Hospitals ASRI dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, Sp.U (K), PhD.
Adapun faktor risiko kanker prostat diantaranya usia yang semakin tua. Penyakit ini paling umum terjadi setelah usia 50 tahun. Kemudian ras, untuk alasan yang belum ditentukan, orang kulit hitam memiliki risiko lebih besar terkena kanker prostat daripada orang dari ras lain. Pada orang kulit hitam, kanker prostat juga lebih cenderung menjadi agresif atau lanjut.
Sejarah keluarga juga menjadi faktor risiko, jika saudara sedarah, seperti orang tua, saudara kandung atau anak, telah didiagnosis menderita kanker prostat, risiko seseorang mengalaminya akan meningkat. Selain itu, jika memiliki riwayat keluarga dengan gen yang meningkatkan risiko kanker payudara (BRCA1 atau BRCA2) atau riwayat keluarga kanker payudara yang sangat kuat, risiko seorang laki-laki terkena kanker prostat bisa jadi lebih tinggi.
(ynt)
Lihat Juga :
tulis komentar anda