Ustadz Yusuf Mansur Inisiasi Pemberian Beasiswa untuk Keluarga Korban Nanggala-402
Senin, 26 April 2021 - 14:19 WIB
JAKARTA - Ustadz Yusuf Mansur menginisiasi pengumpulan dana bagi anggota keluarga 53 awak KRI Nanggala-402 yang gugur. Sang pendakwah berharap, negara ataupun TNI dapat memberikan beasiswa pendidikan bagi mereka di Daarul Qur'an (Daqu).
“Saya coba bicara dengan pimpinan TNI agar seluruh anak dari 53 pejuang dan pahlawan kita, diberi beasiswa di Daqu oleh kita semua. Kemudian disiapkan jadi tentara di kemudian hari. Aaamiin,” tulis Ustadz Yusuf di Instagramnya, seperti dikutip Senin (26/4).
“Bismillaah. Doain bisa berkomunikasi dengan yang terkait,” lanjutnya.
Dalam postingan tersebut, Ustadz Yusuf mengunggah foto Azka, bocah balita yang viral karena videonya yang mengunci sang ayah, salah satu kru KRI Nanggala-402, agar tidak bertugas. Hatinya tersentuh melihat bocah lucu itu kini menjadi anak yatim.
Pada postingan lain, Ustadz Yusuf juga menyetujui salah satu komentar netizen bernama @nasrulohaziz. Aziz yang mengusulkan supaya tidak semua anak yang ditinggalkan itu bersekolah di pondok pesantren.
“Tapi setuju. Tidak harus di Daqu. Ya mangga. Semua berjuang dan berusaha. Mungkin jika mau sekolah di mana, kita bayarin. Ya ayo,” tambah sang ustadz.
“Saya coba bicara dengan pimpinan TNI agar seluruh anak dari 53 pejuang dan pahlawan kita, diberi beasiswa di Daqu oleh kita semua. Kemudian disiapkan jadi tentara di kemudian hari. Aaamiin,” tulis Ustadz Yusuf di Instagramnya, seperti dikutip Senin (26/4).
Baca Juga
“Bismillaah. Doain bisa berkomunikasi dengan yang terkait,” lanjutnya.
Dalam postingan tersebut, Ustadz Yusuf mengunggah foto Azka, bocah balita yang viral karena videonya yang mengunci sang ayah, salah satu kru KRI Nanggala-402, agar tidak bertugas. Hatinya tersentuh melihat bocah lucu itu kini menjadi anak yatim.
Pada postingan lain, Ustadz Yusuf juga menyetujui salah satu komentar netizen bernama @nasrulohaziz. Aziz yang mengusulkan supaya tidak semua anak yang ditinggalkan itu bersekolah di pondok pesantren.
Baca Juga
“Tapi setuju. Tidak harus di Daqu. Ya mangga. Semua berjuang dan berusaha. Mungkin jika mau sekolah di mana, kita bayarin. Ya ayo,” tambah sang ustadz.
(tsa)
tulis komentar anda