Ini Lima Kesalahpahaman Seputar Keguguran yang Kerap Dipercaya Orang
Selasa, 18 Mei 2021 - 22:23 WIB
Menurut penelitian di Columbia University Mailman School of Public Health, rutin berolahraga dapat menurunkan risiko keguguran sebanyak 40%. Tapi dengan catatan Anda memilih jenis olahraga yang tepat.
3. Berhubungan seksual dapat meningkatkan risiko keguguran
Pada masa ini tidak ada larangan untuk berhubungan seks saat hamil, apalagi jika kondisi kehamilan termasuk sehat. Lagi pula, janin di dalam rahim tidak akan terpengaruh karena dilindungi oleh plasenta, dan kontraksi rahim yang timbul saat orgasme tidak cukup kuat untuk mencetuskan persalinan. Tapi ingat, posisinya harus aman dan nyaman bagi Anda berdua.
4. Keguguran terjadi akibat ibu yang stres
Ketika seseorang mengalami stres, tubuh akan mengeluarkan hormon kortisol sebagai pertahanan. Nah, peningkatan hormon ini dapat berpengaruh kepada perkembangan janin, bahkan bisa memicu kelahiran prematur.
5. Ibu yang pernah menjalani aborsi akan mengalami keguguran pada kehamilan berikutnya
Tindakan aborsi yang pernah dilakukan tidak memengaruhi kehamilan selanjutnya. Jika kehamilan selanjutnya memang diinginkan, lakukanlah pemeriksaan menyeluruh kepada dokter kebidanan dan kandungan saat masa persiapan kehamilan.
Untuk menjaga kehamilan tetap sehat, jangan lupa memperhatikan asupan makanan. Lakukan juga konsultasi secara rutin kepada dokter kandungan Anda.
3. Berhubungan seksual dapat meningkatkan risiko keguguran
Pada masa ini tidak ada larangan untuk berhubungan seks saat hamil, apalagi jika kondisi kehamilan termasuk sehat. Lagi pula, janin di dalam rahim tidak akan terpengaruh karena dilindungi oleh plasenta, dan kontraksi rahim yang timbul saat orgasme tidak cukup kuat untuk mencetuskan persalinan. Tapi ingat, posisinya harus aman dan nyaman bagi Anda berdua.
4. Keguguran terjadi akibat ibu yang stres
Ketika seseorang mengalami stres, tubuh akan mengeluarkan hormon kortisol sebagai pertahanan. Nah, peningkatan hormon ini dapat berpengaruh kepada perkembangan janin, bahkan bisa memicu kelahiran prematur.
5. Ibu yang pernah menjalani aborsi akan mengalami keguguran pada kehamilan berikutnya
Tindakan aborsi yang pernah dilakukan tidak memengaruhi kehamilan selanjutnya. Jika kehamilan selanjutnya memang diinginkan, lakukanlah pemeriksaan menyeluruh kepada dokter kebidanan dan kandungan saat masa persiapan kehamilan.
Untuk menjaga kehamilan tetap sehat, jangan lupa memperhatikan asupan makanan. Lakukan juga konsultasi secara rutin kepada dokter kandungan Anda.
(nug)
tulis komentar anda