Angelina Jolie yang Curi Perhatian lewat Film Eternals Masih Aktif Jadi Dosen di Universitas Bergengsi

Selasa, 25 Mei 2021 - 18:30 WIB
Angelina Jolie saat menjadi dosen di London School of Economics. Foto/People
JAKARTA - Angelina Jolie mencuri perhatian di trailer perdana film Eternals yang dirilis Marvel Studios. Di tengah kesibukannya sebagai aktris, Angelina ternyata juga merupakan seorang dosen di universitas bergengsi.

Angelina sukses mencuri perhatian lewat karakter Thena yang diperankannya. Dalam dunia Eternals, Thena memiliki kemampuan super sebagai seorang ksatria yang mampu menciptakan segala jenis senjata dari energi kosmik. Selain Angelina, diperlihatkan karakter-karakter lain yang diperankan oleh aktris dan aktor seperti Gemma Chan, Brian Tyree Henry, Don Lee, Kumail Nanjiani, Salma Hayek, Lia McHugh, Barry Keoghan, dan Kit Harington.





Film Eternals merupakan proyek yang paling dinantikan oleh para penggemar Marvel pada Fase 4 Avengers. Selain bertabur bintang, film ini juga diarahkan oleh sutradara sekaliber Chloe Zhao yang baru saja meraih Oscar. Sayang, para penggemar harus bersabar karena Eternals baru akan tayang pada 5 November mendatang.

Di sisi lain, di samping menjadi aktris, Angelina juga merupakan pengajar aktif di London School of Economics (LSE) di program Women, Peace and Security sejak 2017. Ibu enam anak ini menjadi profesor tamu dalam praktik.

Angelina yang merupakan Utusan Khusus untuk Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) memanfaatkan pengalamannya selama 18 tahun dengan badan dunia tersebut untuk mengajar di kelas mahasiswa pascasarjana yang mempelajari Wanita, Perdamaian, dan Keamanan.

Di kelasnya, Angelina membahas berbagai aspek seperti kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan serta perubahan kebijakan yang diperlukan untuk membantu mereka. Mantan istri Brad Pitt ini juga ikut mendirikan Preventing Sexual Violence in Conflict Initiative bersama Mantan Menteri Luar Negeri Inggris William Hague. Inisiatif ini berfungsi sebagai kampanye global yang bertujuan mengakhiri pembebasan hukuman atas penggunaan pemerkosaan sebagai senjata perang di zona konflik.

“Perempuan dan anak perempuan masih menjadi korban utama perang. Perempuan berada di episentrum mutlak dari konflik modern, dalam arti yang paling buruk. Selama kita terus menempatkan hampir setiap masalah lain di atas hak dan partisipasi perempuan, kita akan tetap terjebak dalam siklus kekerasan dan konflik," ujar Angelina, seperti dilansir dari laman People, Selasa (25/5).



Dalam situs resmi London School of Economics, Angelina masih berstatus aktif sebagai pengajar dan diduga menjadi alumni LSE. Selain di universitas, Angelina juga terus bekerja melalui UNHCR sebagai utusan khusus dan fokus pada program anak-anak.
(tsa)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More