Cara Konsumsi Vitamin C Dosis Tinggi agar Sempurna Diserap Tubuh
Jum'at, 16 Juli 2021 - 01:15 WIB
JAKARTA - Vitamin C menjadi salah satu suplemen yang paling banyak diburu masyarakat selama masa ledakan COVID-19. Sebagian masyarakat percaya bahwa dengan mengonsumsi banyak vitamin, dapat mempercepat penyembuhan COVID-19 . Namun apakah mengonsumsi banyak vitamin C dapat menjamin kesembuhan seseorang?
Spesialis Gizi Klinis dr. Yohan Samudra, SpGK, AIFO-K menjelaskan, penggunaan suplementasi sebenarnya diatur melalui Angka Kecukupan Gizi (AKG). Oleh sebab itu, masyarakat harus berhati-hati dalam mengonsumsi vitamin, apalagi vitamin C dosis tinggi seperti Vitamin C 1.000 mg. Pemilihannya juga harus selektif agar tidak menimbulkan masalah pada lambung.
“Harus vitamin C yang non acidic agar tidak menyebabkan gangguan pencernaan. Jangan langsung minum 1.000 mg, karena kemampuan tubuh hanya mampu menyerap 200 mg per takaran saji. Jadi kalau konsumsi 1.000 mg, maka sisa vitamin lain dibuang karena diserapnya hanya 200 mg saja,” terang dr. Yohan dalam Live Instagram Series bersama Okezone dan SINDOnews bertema ‘Asupan Gizi yang Bantu Sembuh dari COVID-19', Kamis (15/7).
Dokter Yohan menyarankan masyarakat yang hendak mengonsumsi vitamin C untuk penyembuhan penyakit agar menggunakan beberapa trik supaya penyerapannya dapat tercipta sempurna. Salah satunya dengan mengatur jumlah dosis vitamin dengan rentang waktu mengonsumsinya.
“Lebih baik vitamin C diminum dua kali, yakni saat pagi 500 mg dan malam 500 mg. Sama halnya dengan vitamin D. Sebab, vitamin D ada yang bersifat aman, namun ada pula yang menyebabkan overdosis apabila dikonsumsinya berlebihan. Kalau ada gangguan ginjal, hati, vitamin D tidak boleh dikonsumsi banyak. Ada juga yang alergi terhadap kapsul vitamin D, jadi bisa dicari dan disesuaikan dengan yang pas terhadap penggunanya,” papar dr. Yohan.
Spesialis Gizi Klinis dr. Yohan Samudra, SpGK, AIFO-K menjelaskan, penggunaan suplementasi sebenarnya diatur melalui Angka Kecukupan Gizi (AKG). Oleh sebab itu, masyarakat harus berhati-hati dalam mengonsumsi vitamin, apalagi vitamin C dosis tinggi seperti Vitamin C 1.000 mg. Pemilihannya juga harus selektif agar tidak menimbulkan masalah pada lambung.
“Harus vitamin C yang non acidic agar tidak menyebabkan gangguan pencernaan. Jangan langsung minum 1.000 mg, karena kemampuan tubuh hanya mampu menyerap 200 mg per takaran saji. Jadi kalau konsumsi 1.000 mg, maka sisa vitamin lain dibuang karena diserapnya hanya 200 mg saja,” terang dr. Yohan dalam Live Instagram Series bersama Okezone dan SINDOnews bertema ‘Asupan Gizi yang Bantu Sembuh dari COVID-19', Kamis (15/7).
Dokter Yohan menyarankan masyarakat yang hendak mengonsumsi vitamin C untuk penyembuhan penyakit agar menggunakan beberapa trik supaya penyerapannya dapat tercipta sempurna. Salah satunya dengan mengatur jumlah dosis vitamin dengan rentang waktu mengonsumsinya.
“Lebih baik vitamin C diminum dua kali, yakni saat pagi 500 mg dan malam 500 mg. Sama halnya dengan vitamin D. Sebab, vitamin D ada yang bersifat aman, namun ada pula yang menyebabkan overdosis apabila dikonsumsinya berlebihan. Kalau ada gangguan ginjal, hati, vitamin D tidak boleh dikonsumsi banyak. Ada juga yang alergi terhadap kapsul vitamin D, jadi bisa dicari dan disesuaikan dengan yang pas terhadap penggunanya,” papar dr. Yohan.
(tsa)
tulis komentar anda