Benarkah Vaksin Covid-19 Dapat Picu Timbulnya ADE?
Sabtu, 17 Juli 2021 - 22:47 WIB
JAKARTA - Pandemi Covid-19 di Tanah Air semakin memprihatinkan, namun masih ada saja kabar miring yang beredar di masyarakat. Salah satunya adalah kabar yang menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 berbahaya dan dapat menyebabkan timbulnya Antibody Dependent Enhancement (ADE)? Namun, apakah kabar tersebut benar adanya?
Influencer Kesehatan dan Dokter Relawan Covid-19, dr. Muhamad Fajri Adda'i menegaskan kabar bahwa potensi vaksin Covid-19 berbahaya adalah tidak tepat. Dalam unggahan video yang di-posting di akun Instagram pribadinya @dr.fajriaddai, dia menjelaskan secara detail mengenai ADE yang belakangan ini sedang ramai diperbincangkan masyarakat.
"ADE adalah peristiwa di mana antibodi sebagai bagian dari sistem pertahanan tubuh yang seharusnya menetralisir virus yang masuk malah membantu virus agar lebih mudah menginfeksi sel-sel tubuh," terang dr. Fajri dalam unggahannya.
Lebih lanjut, dia memastikan, hingga saat ini, belum ada ADE yang terjadi akibat vaksin Covid-19 jenis apapun, baik saat penelitian uji klinis, maupun saat diberikan ke masyarakat umum dengan total 3,29 miliar dosis. Sehingga, potensi bahaya dalam wujud ADE tersebut sejauh ini hanya dalam bentuk teori dan tidak ada bukti kejadiannya.
"Kesimpulannya, potensi vaksin Covid-19 berbahaya karena adanya fenonena ADE sejauh ini baru sebatas teori. Hingga saat ini ADE tidak ditemukan saat penelitian serta saat pemberian vaksin ke masyarakat luas," tuntasnya.
Lihat Juga: Vaksin Covid-19 Berbayar Ratusan Ribu Tahun Depan, Menkes Imbau Vaksinasi Sekarang Mumpung Gratis
Influencer Kesehatan dan Dokter Relawan Covid-19, dr. Muhamad Fajri Adda'i menegaskan kabar bahwa potensi vaksin Covid-19 berbahaya adalah tidak tepat. Dalam unggahan video yang di-posting di akun Instagram pribadinya @dr.fajriaddai, dia menjelaskan secara detail mengenai ADE yang belakangan ini sedang ramai diperbincangkan masyarakat.
"ADE adalah peristiwa di mana antibodi sebagai bagian dari sistem pertahanan tubuh yang seharusnya menetralisir virus yang masuk malah membantu virus agar lebih mudah menginfeksi sel-sel tubuh," terang dr. Fajri dalam unggahannya.
Lebih lanjut, dia memastikan, hingga saat ini, belum ada ADE yang terjadi akibat vaksin Covid-19 jenis apapun, baik saat penelitian uji klinis, maupun saat diberikan ke masyarakat umum dengan total 3,29 miliar dosis. Sehingga, potensi bahaya dalam wujud ADE tersebut sejauh ini hanya dalam bentuk teori dan tidak ada bukti kejadiannya.
"Kesimpulannya, potensi vaksin Covid-19 berbahaya karena adanya fenonena ADE sejauh ini baru sebatas teori. Hingga saat ini ADE tidak ditemukan saat penelitian serta saat pemberian vaksin ke masyarakat luas," tuntasnya.
Lihat Juga: Vaksin Covid-19 Berbayar Ratusan Ribu Tahun Depan, Menkes Imbau Vaksinasi Sekarang Mumpung Gratis
(nug)
tulis komentar anda