Crown Group Bakal Kembangkan Proyek Rp8 T di Los Angeles
Senin, 20 April 2020 - 22:07 WIB
Head of US Development Crown Group, Patrick Caruso, mengatakan pengembangan ini akan menawarkan titik perbedaan yang menarik bagi pembeli di Downtown LA dan membawa kondominium versi baru bagi mereka yang tinggal di distrik tersebut.
"Ini adalah bagian kota yang berkembang cepat namun ada pilihan terbatas Ketika kita berbicara perihal hunian yang dirancang dengan baik," kata Caruso.
Ia melanjutkan, bahwa pengembangan mixed-use ini akan menawarkan gaya hidup mewah dengan fasilitas yang belum pernah ada sebelumnya. Termasuk fasilitas ekslusif bagi para penghuni nya atap menara, dikombinasikan dengan hotel bermerek berkualitas yang akan diterima dengan sangat baik oleh mereka yang mencari kondominium baru.
"Jelas calon pembeli akan mencari penawaran yang lebih beragam, sehingga pendekatan gaya fungsional resor kami yang segar dan unik serta menyatu dengan desain arsitektur yang canggih akan mengisi celah secara signifikan di pasar," kata dia.
Sebagaimana diketahui, Crown Group yang didirikan di Sydney pada tahun 1996 itu telah membangun reputasinya dalam menghasilkan pengembangan mewah yang ikonik. Saat ini memiliki proyek senilai Rp. 50 triliun dalam lini usahanya yang menjangkau lima kota dan dua benua.
Crown Group dan Koichi Takada Architects adalah pasangan kreatif di balik serangkaian proyek apartemen besar di Australia termasuk kondominium yang menakjubkan dan menara hotel bernama Arc by Crown Group di Clarence Street Sydney, yang berhasil memenangkan berbagai penghargaan internasional.
Pada tahun 2019 Crown Group berhasil menyelesaikan pembangunan Infinity by Crown Group yang telah terjual habis, dengan bentuk melingkarnya yang terkenal, di Green Square, hanya 4 km dari pusat Sydney. Koichi Takada juga mendapat pengakuan dunia dalam mendesain interior menakjubkan Museum Nasional Qatar di Timur Tengah, yang diresmikan pada 2019.
Takada mengatakan, pengembangan baru ini akan memasukkan unsur hijau melalui taanaman seukuran "tinggi manusia". "Adalah keinginan kami, melalui pendekatan arsitektur yang diilhami oleh alam, untuk mengubah distrik pergudangan tua menjadi lingkungan yang bernafas di LA," kata Takada.
"Kami ingin memanusiakan gedung-gedung tinggi, dengan memperbaiki kualitas kegiatan pejalan kaki dan mempertimbangkan bagaimana orang merasakannya," lanjutnya. Dia ingin desain gedung tinggi menjadi lebih menarik bagi publik, dan memberikan kontribusi kepada masyarakat dengan mengaktifkan dan menciptakan koneksi dengan lingkungan.
"Ini adalah bagian kota yang berkembang cepat namun ada pilihan terbatas Ketika kita berbicara perihal hunian yang dirancang dengan baik," kata Caruso.
Ia melanjutkan, bahwa pengembangan mixed-use ini akan menawarkan gaya hidup mewah dengan fasilitas yang belum pernah ada sebelumnya. Termasuk fasilitas ekslusif bagi para penghuni nya atap menara, dikombinasikan dengan hotel bermerek berkualitas yang akan diterima dengan sangat baik oleh mereka yang mencari kondominium baru.
"Jelas calon pembeli akan mencari penawaran yang lebih beragam, sehingga pendekatan gaya fungsional resor kami yang segar dan unik serta menyatu dengan desain arsitektur yang canggih akan mengisi celah secara signifikan di pasar," kata dia.
Sebagaimana diketahui, Crown Group yang didirikan di Sydney pada tahun 1996 itu telah membangun reputasinya dalam menghasilkan pengembangan mewah yang ikonik. Saat ini memiliki proyek senilai Rp. 50 triliun dalam lini usahanya yang menjangkau lima kota dan dua benua.
Crown Group dan Koichi Takada Architects adalah pasangan kreatif di balik serangkaian proyek apartemen besar di Australia termasuk kondominium yang menakjubkan dan menara hotel bernama Arc by Crown Group di Clarence Street Sydney, yang berhasil memenangkan berbagai penghargaan internasional.
Pada tahun 2019 Crown Group berhasil menyelesaikan pembangunan Infinity by Crown Group yang telah terjual habis, dengan bentuk melingkarnya yang terkenal, di Green Square, hanya 4 km dari pusat Sydney. Koichi Takada juga mendapat pengakuan dunia dalam mendesain interior menakjubkan Museum Nasional Qatar di Timur Tengah, yang diresmikan pada 2019.
Takada mengatakan, pengembangan baru ini akan memasukkan unsur hijau melalui taanaman seukuran "tinggi manusia". "Adalah keinginan kami, melalui pendekatan arsitektur yang diilhami oleh alam, untuk mengubah distrik pergudangan tua menjadi lingkungan yang bernafas di LA," kata Takada.
"Kami ingin memanusiakan gedung-gedung tinggi, dengan memperbaiki kualitas kegiatan pejalan kaki dan mempertimbangkan bagaimana orang merasakannya," lanjutnya. Dia ingin desain gedung tinggi menjadi lebih menarik bagi publik, dan memberikan kontribusi kepada masyarakat dengan mengaktifkan dan menciptakan koneksi dengan lingkungan.
(eyt)
Lihat Juga :
tulis komentar anda