Wah Mantap! Capaian Vaksinasi Covid-19 di Wilayah Ini Tembus Lebih dari 50 Persen
Minggu, 01 Agustus 2021 - 23:25 WIB
JAKARTA - Vaksinasi menjadi salah satu cara untuk mengatasi pandemi Covid-19 . Selain mencegah terkena gejala berat hingga kematian akibat Covid-19, vaksinasi juga menjadi cara untuk membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok.
Indonesia sendiri sudah mulai melakukan vaksinasi kepada warganya secara bertahap sejak Januari 2021. Belum lama ini, pemerintah menambah target sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia, dari yang semula 181,5 juta orang menjadi 208.265.720 orang.
Mengutip dari data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI per 31 Juli 2021, capaian vaksinasi dosis pertama secara nasional sudah mencapai 22,68 persen. Artinya, vaksin Covid-19 dosis pertama sudah disuntikkan kepada 47.226.514 orang.
Lebih lanjut, untuk dosis kedua, capaiannya baru menyentuh angka 9,86 persen atau sekira 20.534.823 orang. Artinya, masih sekira 27 juta orang yang sudah divaksinasi dosis pertama, belum mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dosis kedua.
Sementara itu, 6.613 orang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster, yang masih dikhususkan untuk tenaga kesehatan (nakes).
Terkait capaian vaksinasi nasional, ada beberapa daerah yang capaian vaksinasi untuk dosis pertama lebih dari 50 persen. Mengutip dari data yang dianalisis Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemenkes RI hingga 31 Juli 2021, ada tiga daerah yang capian vaksinasi Covid-19 dosis pertama mencapai 50 persen.
Tiga daerah itu yakni Provinsi DKI Jakarta yang menembus lebih dari 90 persen. Kemudian Provinsi Bali yang menembus hingga 90 persen. Lalu di urutan ketiga adala Provinsi Kepulauan Riau yang mencapai lebih dari 60 persen.
Meski demikian, warga yang sudah divaksinasi tetap harus menerapkan protokol kesehatan. Sebab, sudah divaksin bukan berarti kebal dari Covid-19. Hal itu diungkap Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi.
“Vaksinasi mengurangi risiko terhadap gejala sakit berat dan kematian, serta memberikan perlindungan. Karena, vaksin bekerja untuk melatih sistem kekebalan tubuh kita. Dengan pelatihan yang baik dari vaksin, tubuh bisa melawan virus dengan menetralisirnya, sehingga ketika terinfeksi bisa tidak bergejala atau bahkan sama sekali tidak sakit,” kata dia di konferensi pers virtual, belum lama ini.
Lihat Juga: Covid-19 Kembali Serang Singapura, Ini Langkah Kemenkes untuk Halau Penyebarannya di Indonesia
Indonesia sendiri sudah mulai melakukan vaksinasi kepada warganya secara bertahap sejak Januari 2021. Belum lama ini, pemerintah menambah target sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia, dari yang semula 181,5 juta orang menjadi 208.265.720 orang.
Mengutip dari data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI per 31 Juli 2021, capaian vaksinasi dosis pertama secara nasional sudah mencapai 22,68 persen. Artinya, vaksin Covid-19 dosis pertama sudah disuntikkan kepada 47.226.514 orang.
Lebih lanjut, untuk dosis kedua, capaiannya baru menyentuh angka 9,86 persen atau sekira 20.534.823 orang. Artinya, masih sekira 27 juta orang yang sudah divaksinasi dosis pertama, belum mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dosis kedua.
Sementara itu, 6.613 orang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster, yang masih dikhususkan untuk tenaga kesehatan (nakes).
Terkait capaian vaksinasi nasional, ada beberapa daerah yang capaian vaksinasi untuk dosis pertama lebih dari 50 persen. Mengutip dari data yang dianalisis Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemenkes RI hingga 31 Juli 2021, ada tiga daerah yang capian vaksinasi Covid-19 dosis pertama mencapai 50 persen.
Tiga daerah itu yakni Provinsi DKI Jakarta yang menembus lebih dari 90 persen. Kemudian Provinsi Bali yang menembus hingga 90 persen. Lalu di urutan ketiga adala Provinsi Kepulauan Riau yang mencapai lebih dari 60 persen.
Meski demikian, warga yang sudah divaksinasi tetap harus menerapkan protokol kesehatan. Sebab, sudah divaksin bukan berarti kebal dari Covid-19. Hal itu diungkap Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi.
“Vaksinasi mengurangi risiko terhadap gejala sakit berat dan kematian, serta memberikan perlindungan. Karena, vaksin bekerja untuk melatih sistem kekebalan tubuh kita. Dengan pelatihan yang baik dari vaksin, tubuh bisa melawan virus dengan menetralisirnya, sehingga ketika terinfeksi bisa tidak bergejala atau bahkan sama sekali tidak sakit,” kata dia di konferensi pers virtual, belum lama ini.
Lihat Juga: Covid-19 Kembali Serang Singapura, Ini Langkah Kemenkes untuk Halau Penyebarannya di Indonesia
(wur)
tulis komentar anda