Ciptakan Ekosistem Fesyen Berkelanjutan dengan Berdayakan Petani Sutra Eri

Kamis, 19 Agustus 2021 - 14:48 WIB
"Tahun 2019, kami telah bekerja sama dengan sekitar 250 petani sutra eri di wilayah Malang, Pasuruan, Mojokerto,Tumpang dan sekitarnya. Namun kondisi yang tidak memungkinkan dan adanya pandemi membuat penurunan jumlah petani ulat sutra sampai sekarang hanya tinggal 20 orang saja yang masih aktif," kata Melie Indarto, pendiri KaIND sekaligus fesyen desainer dalam keterangan persnya, Kamis (19/8).



Menurutnya, dukungan terhadap pemberdayaan petani sutra eri ini demi memajukan ekonomi lokal, menghidupkan kembali ekosistem sutra eri yang terdampak pandemi Covid-19, dan menginspirasi pelaku bisnis serta komunitas khususnya di industri fesyen untuk turut berkontribusi dalam menciptakan ekosistem fesyen berkelanjutan.

Saat ini, KaIND tengah berkolaborasi dengan BenihBaik.com, menggalang dana untuk upaya pelestarian ulat sutra dengan kampanye berjudul Berdayakan Petani Ulat Sutra Kita Bersama KaIND dan TENCEL. Kita semua tentu ingin bisa menghidupkan kembali pendampingan dan pemberdayaan terhadap petani ulat sutra eri sehingga kebutuhan serat sutra bisa terpenuhi dan produksi benang sutra pun bisa terus dilakukan.

Aktivis brand lokal, Arto Biantoro mengapresiasi KaIND ini karena menurutnya mereka adalah pembangun brand lokal dari Purwosari, Pasuruan, Jawa Timur yang sangat orisinal.



"Mereka membangun dengan pendekatan brand yang kekinian dalam arti bisa melakukannya dengan pendekatan sociopreneurship. Dengan kepedulian tetapi bisa menyambungkan ekosistem yang terputus. Ini juga menjadi jawaban atas bisnis yang regional atau industri nasional, dan tentu saja kita harus mendukung KaIND untuk menyelamatkan eskosistem," tuturnya.
(nug)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More