Pasien Jantung Boleh Divaksin dengan Merek Berbeda Tiap Dosis
Senin, 27 September 2021 - 13:46 WIB
JAKARTA - Pasien penyakit jantung tergolong dalam kelompok rentan jika terpapar Covid-19. Karena itu, dokter sangat menyarankan agar segera lakukan vaksinasi . Jenis vaksinnya berbeda di tiap dosis pun tak jadi masalah.
"Laporan di rumah sakit menyatakan bahwa 16,3% pasien ruang isolasi mempunyai komorbid penyakit kardiovaskular. Biasanya kalau serangan jantung rata-rata 8% di Indonesia, namun sejak wabah Covid-19 muncul, angka kematian meningkat 22%-23%," terang dr Isman Firdaus, SpJP (K), dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah di webinar Kementerian Kesehatan, Senin (27/9/2021).
Salah satu penyebabnya adalah keparahan akibat Covid-19 itu sendiri dengan berbagai macam mekanisme yang menyebabkan perburukan jantung.
"Karena itu, kami dari Perhimpunan Dokter Kardiovaskuler Indonesia tetap meminta kepada semua masyarakat, terutama pasien penyakit jantung untuk menjaga prokes dengan ketat, kemudian lakukan vaksinasi," terangnya.
Vaksinasi sangat dibutuhkan pasien penyakit jantung untuk mencegah paparan virus maupun jika terpapar, gejala yang timbul tidak parah dan mengancam nyawa. Ini akan sangat menurunkan risiko kematian.
Dokter Isman menerangkan bahwa ketika pasien penyakit jantung dosis pertamanya adalah vaksin Sinovac, lalu dosis keduanya bukan Sinovac, maka itu tidak masalah.
"Kalau vaksin pertama adanya Sinovac, lalu vaksin kedua Sinovac-nya habis, maka pakai vaksin yang lain saja. Boleh. Jadi, nggak harus sama. Vaksin yang ada apa, itu yang kita gunakan, yang penting kita selesaikan vaksinasi kita," tambah dr Isman.
"Laporan di rumah sakit menyatakan bahwa 16,3% pasien ruang isolasi mempunyai komorbid penyakit kardiovaskular. Biasanya kalau serangan jantung rata-rata 8% di Indonesia, namun sejak wabah Covid-19 muncul, angka kematian meningkat 22%-23%," terang dr Isman Firdaus, SpJP (K), dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah di webinar Kementerian Kesehatan, Senin (27/9/2021).
Salah satu penyebabnya adalah keparahan akibat Covid-19 itu sendiri dengan berbagai macam mekanisme yang menyebabkan perburukan jantung.
"Karena itu, kami dari Perhimpunan Dokter Kardiovaskuler Indonesia tetap meminta kepada semua masyarakat, terutama pasien penyakit jantung untuk menjaga prokes dengan ketat, kemudian lakukan vaksinasi," terangnya.
Vaksinasi sangat dibutuhkan pasien penyakit jantung untuk mencegah paparan virus maupun jika terpapar, gejala yang timbul tidak parah dan mengancam nyawa. Ini akan sangat menurunkan risiko kematian.
Dokter Isman menerangkan bahwa ketika pasien penyakit jantung dosis pertamanya adalah vaksin Sinovac, lalu dosis keduanya bukan Sinovac, maka itu tidak masalah.
"Kalau vaksin pertama adanya Sinovac, lalu vaksin kedua Sinovac-nya habis, maka pakai vaksin yang lain saja. Boleh. Jadi, nggak harus sama. Vaksin yang ada apa, itu yang kita gunakan, yang penting kita selesaikan vaksinasi kita," tambah dr Isman.
(tsa)
tulis komentar anda