2 Gejala Utama Menopause yang Sering Disalahartikan
Sabtu, 02 Oktober 2021 - 22:30 WIB
JAKARTA - Menopause mempengaruhi semua wanita. Namun banyak yang tidak menyadari beberapa gejala utama dan sering disalahartikan atau diagnosis sebagai sesuatu yang lain.
CEO dan pendiri The Latte Lounge: Top Tips for Women Over 40, Katie Taylor mengatakan kecemasan dan suasana hati yang buruk adalah beberapa gejala menopause yang paling sering salah didiagnosis.
"Suasana hati yang rendah dan kecemasan sering salah didiagnosis sebagai depresi dan wanita secara teratur diberikan antidepresan," kata Taylor dilansir dari Express, Sabtu (2/10/2021).
"Ini karena hampir tidak ada pendidikan menopause di sekolah kedokteran dan hampir tidak ada pada 10 tahun sebelum menopause (perimenopause) tentang gejala psikologis," sambungnya.
Menopause sendiri merupakan peralihan dalam kehidupan seorang wanita, tetapi bisa muncul dengan efek samping yang bisa mengkhawatirkan. Sementara kebanyakan orang menyadari gejala seperti hot flushes atau kehilangan menstruasi .
Sementara itu, beberapa gejala menopause dan perimenopause yang paling umum termasuk mood rendah, kabut otak, libido rendah, kulit kering, jantung berdebar-debar, kecemasan, rambut rontok, infeksi saluran kemih (ISK), atrofi atau kekeringan vagina.
"Penambahan berat badan, insomnia, kurang energi, menstruasi tidak teratur, muka memerah, dan keringat malam," jelas Taylor.
Namun dari gejala itu, banyak juga yang merupakan indikator kunci dari kondisi lain dan dalam beberapa kasus menyebabkan wanita mendapatkan pengobatan yang tidak perlu.
CEO dan pendiri The Latte Lounge: Top Tips for Women Over 40, Katie Taylor mengatakan kecemasan dan suasana hati yang buruk adalah beberapa gejala menopause yang paling sering salah didiagnosis.
"Suasana hati yang rendah dan kecemasan sering salah didiagnosis sebagai depresi dan wanita secara teratur diberikan antidepresan," kata Taylor dilansir dari Express, Sabtu (2/10/2021).
"Ini karena hampir tidak ada pendidikan menopause di sekolah kedokteran dan hampir tidak ada pada 10 tahun sebelum menopause (perimenopause) tentang gejala psikologis," sambungnya.
Menopause sendiri merupakan peralihan dalam kehidupan seorang wanita, tetapi bisa muncul dengan efek samping yang bisa mengkhawatirkan. Sementara kebanyakan orang menyadari gejala seperti hot flushes atau kehilangan menstruasi .
Sementara itu, beberapa gejala menopause dan perimenopause yang paling umum termasuk mood rendah, kabut otak, libido rendah, kulit kering, jantung berdebar-debar, kecemasan, rambut rontok, infeksi saluran kemih (ISK), atrofi atau kekeringan vagina.
"Penambahan berat badan, insomnia, kurang energi, menstruasi tidak teratur, muka memerah, dan keringat malam," jelas Taylor.
Namun dari gejala itu, banyak juga yang merupakan indikator kunci dari kondisi lain dan dalam beberapa kasus menyebabkan wanita mendapatkan pengobatan yang tidak perlu.
(dra)
tulis komentar anda