Nutrisi dan Faktor Lingkungan Berperan Besar dalam Pertumbuhan Anak
Kamis, 14 Oktober 2021 - 19:53 WIB
JAKARTA - Situasi pandemi membuat pemenuhan kebutuhan nutrisi serta pengukuran tinggi dan berat badan secara berkala di fasilitas kesehatan lebih terbatas bagi para orang tua.
Padahal kekurangan nutrisi bisa berdampak pada kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Di Indonesia sendiri, sekitar 1 dari setiap 4 anak mengalami stunting akibat kekurangan nutrisi.
Kekurangan nutrisi meliputi berbagai permasalahan dalam pertumbuhan anak seperti berat badan kurang, stunting, berat badan rendah jika dibandingkan dengan tinggi badan, serta defisiensi mikronutrisi.
Apabila hal itu tidak ditangani sejak dini, kondisi tersebut dapat memberikan konsekuensi yang susah diperbaiki. Untuk itu, intervensi pada rentang usia dini harus segera dilakukan guna mencegah pertumbuhan yang terhambat, daya tahan tubuh yang rendah, dan perkembangan kognitif yang tidak optimal di masa depan.
Dokter Anak Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolis RSUP Fatmawati, Dr. dr. Lanny C. Gultom, Sp.A(K), mengatakan, kekurangan nutrisi dapat terjadi di semua anak, terlepas dari kondisi sosioekonomi dan geografi mereka. Sehingga penting bagi orang tua untuk sadar akan status pertumbuhan dan nutrisi anak mereka.
"Oleh sebab itu, butuh dukungan secara konsisten dalam hal pemenuhan nutrisi anak. Tidak seperti anggapan pada umumnya, pengaruh genetika terhadap tinggi badan mulai dari bayi hingga usia balita sangat kecil. Nutrisi dan faktor lingkungan seperti kebersihan dan olahraga berperan jauh lebih besar," jelasnya dalam Abbott Virtual Media Briefing, Kamis (14/10/2021).
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Abbott Products Indonesia, Angelico Escobar memaparkan bahwa pihaknya terus mendukung pertumbuhan nyata dan mengoptimalkan potensi pertumbuhan anak-anak Indonesia.
"Dengan bangga kami wujudkan komitmen tersebut melalui PediaSure New Formula dengan arginin dan vitamin K2, inovasi terbaru kami untuk mendukung kesehatan dan pertumbuhan anak, serta solusi bagi permasalahan pertumbuhan di Indonesia," jelas dia.
Padahal kekurangan nutrisi bisa berdampak pada kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Di Indonesia sendiri, sekitar 1 dari setiap 4 anak mengalami stunting akibat kekurangan nutrisi.
Kekurangan nutrisi meliputi berbagai permasalahan dalam pertumbuhan anak seperti berat badan kurang, stunting, berat badan rendah jika dibandingkan dengan tinggi badan, serta defisiensi mikronutrisi.
Apabila hal itu tidak ditangani sejak dini, kondisi tersebut dapat memberikan konsekuensi yang susah diperbaiki. Untuk itu, intervensi pada rentang usia dini harus segera dilakukan guna mencegah pertumbuhan yang terhambat, daya tahan tubuh yang rendah, dan perkembangan kognitif yang tidak optimal di masa depan.
Dokter Anak Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolis RSUP Fatmawati, Dr. dr. Lanny C. Gultom, Sp.A(K), mengatakan, kekurangan nutrisi dapat terjadi di semua anak, terlepas dari kondisi sosioekonomi dan geografi mereka. Sehingga penting bagi orang tua untuk sadar akan status pertumbuhan dan nutrisi anak mereka.
"Oleh sebab itu, butuh dukungan secara konsisten dalam hal pemenuhan nutrisi anak. Tidak seperti anggapan pada umumnya, pengaruh genetika terhadap tinggi badan mulai dari bayi hingga usia balita sangat kecil. Nutrisi dan faktor lingkungan seperti kebersihan dan olahraga berperan jauh lebih besar," jelasnya dalam Abbott Virtual Media Briefing, Kamis (14/10/2021).
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Abbott Products Indonesia, Angelico Escobar memaparkan bahwa pihaknya terus mendukung pertumbuhan nyata dan mengoptimalkan potensi pertumbuhan anak-anak Indonesia.
Baca Juga
"Dengan bangga kami wujudkan komitmen tersebut melalui PediaSure New Formula dengan arginin dan vitamin K2, inovasi terbaru kami untuk mendukung kesehatan dan pertumbuhan anak, serta solusi bagi permasalahan pertumbuhan di Indonesia," jelas dia.
(nug)
tulis komentar anda