Penting Diketahui, 5 Fakta Varian Virus Corona AY.4.2
Kamis, 11 November 2021 - 11:34 WIB
Saat ini ledakan kasus Covid-19, khususnya di wilayah Eropa, disebabkan oleh varian AY.4.2. Merangkum laman Satgas Perubahan Perilaku, beberapa negara yang mengalami ledakan kasus Covid-19 akibat varian baru ini adalah Rusia, Vietnam, dan Singapura. Bahkan Inggris selaku negara produsen vaksin AstraZeneca juga mengalami lonjakan kasus.
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan beberapa waktu lalu bahwa varian asal Inggris tersebut juga telah ditemukan di Malaysia.
4. Belum Masuk ke Indonesia
Dalam sesi jumpa pers mengenai update perkembangan Covid-19, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan bahwa varian Covid-19 AY.4.2 belum terdeteksi di Indonesia. Ia menjelaskan, Indonesia telah melakukan genome sequencing antara 1.500 sampai 1.800 tes per bulan dan belum melihat tanda-tanda varian tersebut.
5. Berpotensi Jadi Varian yang Mengkhwatirkan
Menkes Budi pernah menyebut kalau AY.4.2 memiliki potensi mengkhawatirkan karena kecepatan penularannya. Terlebih beberapa minggu lagi masyarakat akan menghadapi libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Oleh sebab itu pemerintah Indonesia terus memonitor perkembangan varian ini. Sebab, sejumlah negara tetangga telah melaporkan adanya kasus infeksi yang disebabkan oleh varian jenis tersebut.
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan beberapa waktu lalu bahwa varian asal Inggris tersebut juga telah ditemukan di Malaysia.
4. Belum Masuk ke Indonesia
Dalam sesi jumpa pers mengenai update perkembangan Covid-19, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan bahwa varian Covid-19 AY.4.2 belum terdeteksi di Indonesia. Ia menjelaskan, Indonesia telah melakukan genome sequencing antara 1.500 sampai 1.800 tes per bulan dan belum melihat tanda-tanda varian tersebut.
Baca Juga
5. Berpotensi Jadi Varian yang Mengkhwatirkan
Menkes Budi pernah menyebut kalau AY.4.2 memiliki potensi mengkhawatirkan karena kecepatan penularannya. Terlebih beberapa minggu lagi masyarakat akan menghadapi libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Oleh sebab itu pemerintah Indonesia terus memonitor perkembangan varian ini. Sebab, sejumlah negara tetangga telah melaporkan adanya kasus infeksi yang disebabkan oleh varian jenis tersebut.
(tsa)
tulis komentar anda