Mudah Menular, WHO Prediksi Varian Omicron Bisa Mendominasi
Sabtu, 04 Desember 2021 - 15:05 WIB
JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan varian Omicron bisa menjadi dominan karena sangat mudah menular. Namun, vaksin Covid-19 yang berbeda tidak diperlukan untuk mencegah penularan ini.
Kepala Ilmuwan WHO Soumya Swaminathan mengatakan terlalu dini untuk mengatakan apakah varian Omicron lebih ringan ketimbang varian lain dari virus corona . Sebab ia meragukan asal-usul virus ini yang disebut muncul pertama kali di Afrika selatan.
"Ada kemungkinan bahwa Omicron bisa menjadi varian dominan. Hal itu tidak mungkin untuk diprediksi, sebab Varian Delta sekarang menyumbang 99 persen infeksi secara global," kata Swaminathan dilansir dari Reuters, Sabtu (4/12/2021).
Para ilmuwan di Uni Eropa dan Australia memperkirakan bahwa Omicron dapat menyebabkan lebih banyak infeksi daripada varian Delta dalam beberapa bulan. Mereka menjelaskan bahwa Omicron sangat menular dan dari data Afrika Selatan menunjukkan jumlah kasus yang berlipat ganda setiap hari.
"Seberapa khawatir kita harusnya? Kita harus siap dan berhati-hati, tidak panik, karena kita berada dalam situasi yang berbeda dengan tahun lalu," jelas Swaminathan.
Ia meambahkan bahwa WHO pada tahap ini tidak dapat mengatakan bahwa Omicron adalah varian ringan. Bahkan jika banyak infeksi sejauh ini telah dikaitkan dengan gejala ringan atau tanpa gejala sama sekali. Belum ada bukti konklusif tentang dampak Omicron pada efektivitas antibodi.
"Tampaknya ia mampu mengatasi beberapa kekebalan alami dari infeksi sebelumnya. Fakta bahwa mereka tidak sakit (parah) itu berarti vaksin masih memberikan perlindungan dan kami berharap mereka akan terus memberikan perlindungan," tambah Swaminathan.
Saat ini, Swaminathan berhati-hati tentang perlunya meningkatkan vaksin Covid-19 yang ada. Ia mencatat bahwa booster dari suntikan yang ada mungkin cukup untuk melawan Omicron.
"Ada kemungkinan bahwa vaksin akan bekerja. Mungkin pada awalnya Anda memerlukan dosis ekstra untuk meningkatkan respons kekebalan," ungkap Swaminathan.
Sementara itu, kelompok penasihat teknis WHO sedang mencoba mencari tahu apakah jenis vaksin baru diperlukan untuk melawan Omicron, tambahnya.
Kepala Ilmuwan WHO Soumya Swaminathan mengatakan terlalu dini untuk mengatakan apakah varian Omicron lebih ringan ketimbang varian lain dari virus corona . Sebab ia meragukan asal-usul virus ini yang disebut muncul pertama kali di Afrika selatan.
"Ada kemungkinan bahwa Omicron bisa menjadi varian dominan. Hal itu tidak mungkin untuk diprediksi, sebab Varian Delta sekarang menyumbang 99 persen infeksi secara global," kata Swaminathan dilansir dari Reuters, Sabtu (4/12/2021).
Para ilmuwan di Uni Eropa dan Australia memperkirakan bahwa Omicron dapat menyebabkan lebih banyak infeksi daripada varian Delta dalam beberapa bulan. Mereka menjelaskan bahwa Omicron sangat menular dan dari data Afrika Selatan menunjukkan jumlah kasus yang berlipat ganda setiap hari.
"Seberapa khawatir kita harusnya? Kita harus siap dan berhati-hati, tidak panik, karena kita berada dalam situasi yang berbeda dengan tahun lalu," jelas Swaminathan.
Ia meambahkan bahwa WHO pada tahap ini tidak dapat mengatakan bahwa Omicron adalah varian ringan. Bahkan jika banyak infeksi sejauh ini telah dikaitkan dengan gejala ringan atau tanpa gejala sama sekali. Belum ada bukti konklusif tentang dampak Omicron pada efektivitas antibodi.
"Tampaknya ia mampu mengatasi beberapa kekebalan alami dari infeksi sebelumnya. Fakta bahwa mereka tidak sakit (parah) itu berarti vaksin masih memberikan perlindungan dan kami berharap mereka akan terus memberikan perlindungan," tambah Swaminathan.
Saat ini, Swaminathan berhati-hati tentang perlunya meningkatkan vaksin Covid-19 yang ada. Ia mencatat bahwa booster dari suntikan yang ada mungkin cukup untuk melawan Omicron.
"Ada kemungkinan bahwa vaksin akan bekerja. Mungkin pada awalnya Anda memerlukan dosis ekstra untuk meningkatkan respons kekebalan," ungkap Swaminathan.
Sementara itu, kelompok penasihat teknis WHO sedang mencoba mencari tahu apakah jenis vaksin baru diperlukan untuk melawan Omicron, tambahnya.
(dra)
tulis komentar anda