Apakah Mie Instan Mengandung Kolesterol? Ini Penjelasannya
Selasa, 14 Desember 2021 - 09:04 WIB
JAKARTA - Apakah mie instan mengandung kolesterol ? jawabannya adalah fakta. Ini karena mie instan mengandung lemak jenuh yang jika dikonsumsi berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
Dilansir dari NDTV, Selasa (14/12/2021) memiliki kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan juga diabetes tipe 2 . Mie instan dibuat untuk mampu bertahan lama ketika diproses.
Oleh sebab itu makanan ini rendah kandungan nutrisinya, namun tinggi lemak, kalori dan natrium. Selain itu makanan ini juga dicampur dengan pewarna, pengawet, aditif, dan perasa buatan.
Dokter umum di Madan Mohan Malviya Hopsitl dr. Sunil Sharma mengatakan dalam kebanyakan kasus, monosodium glutamat (MSG) serta tersier-butil hidrokuinon (TBHQ) pengawet kimia yang berasal dari industri minyak bumi, mungkin ada dalam mie instan.
"Meskipun asupan makanan dari unsur-unsur ini diperbolehkan dalam batas, asupan teratur ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang parah," kata dr Sunil.
Salah satu penelitian di Korea Selatan dilakukan untuk mengetahui tentang efek mie instan pada kesehatan manusia. Menurut penelitian tersebut, meskipun mie instan adalah makanan yang nyaman dan lezat, namun bisa meningkatkan risiko sindrom metabolik.
Ini disebabkan oleh natrium tinggi, lemak jenuh yang tidak sehat dan kadar glikemik. Seseorang yang banyak mengonsumsi mie instan memiliki risiko sindrom metabolik lebih tinggi daripada mereka yang makan lebih sedikit.
Konsumsi mie instan tidak hanya dapat memicu obesitas tetapi juga penyakit metabolik seperti diabetes, tekanan darah tinggi, hipertensi, masalah jantung dan sebagainya. Mie instan terbuat dari maida versi tepung terigu yang digiling, dihaluskan dan diputihkan.
Dilansir dari NDTV, Selasa (14/12/2021) memiliki kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan juga diabetes tipe 2 . Mie instan dibuat untuk mampu bertahan lama ketika diproses.
Oleh sebab itu makanan ini rendah kandungan nutrisinya, namun tinggi lemak, kalori dan natrium. Selain itu makanan ini juga dicampur dengan pewarna, pengawet, aditif, dan perasa buatan.
Dokter umum di Madan Mohan Malviya Hopsitl dr. Sunil Sharma mengatakan dalam kebanyakan kasus, monosodium glutamat (MSG) serta tersier-butil hidrokuinon (TBHQ) pengawet kimia yang berasal dari industri minyak bumi, mungkin ada dalam mie instan.
"Meskipun asupan makanan dari unsur-unsur ini diperbolehkan dalam batas, asupan teratur ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang parah," kata dr Sunil.
Salah satu penelitian di Korea Selatan dilakukan untuk mengetahui tentang efek mie instan pada kesehatan manusia. Menurut penelitian tersebut, meskipun mie instan adalah makanan yang nyaman dan lezat, namun bisa meningkatkan risiko sindrom metabolik.
Ini disebabkan oleh natrium tinggi, lemak jenuh yang tidak sehat dan kadar glikemik. Seseorang yang banyak mengonsumsi mie instan memiliki risiko sindrom metabolik lebih tinggi daripada mereka yang makan lebih sedikit.
Konsumsi mie instan tidak hanya dapat memicu obesitas tetapi juga penyakit metabolik seperti diabetes, tekanan darah tinggi, hipertensi, masalah jantung dan sebagainya. Mie instan terbuat dari maida versi tepung terigu yang digiling, dihaluskan dan diputihkan.
tulis komentar anda