Mengenal Egg Banking, Pembekuan dan Penyimpanan Sel Telur untuk Hamil

Selasa, 09 Juni 2020 - 08:30 WIB
Adapun tahapan egg banking menyerupai awal dari IVF karena keduanya dimulai dengan induksi ovulasi. Selama induksi ovulasi, atau hiperstimulasi ovarium terkontrol, wanita mengonsumsi obat hormon untuk meningkatkan jumlah telur yang tersedia. Satu sel telur dikeluarkan selama ovulasi normal, tetapi dengan hiperstimulasi ovarium terkontrol, beberapa sel telur bisa dilepaskan.

Pasien akan perlu mengambil hormon setiap hari selama sekitar 10 hingga 12 hari untuk menghasilkan banyak telur sebelum ovulasi teratur. Pengambilan telur adalah prosedur bedah singkat di mana dokter mengumpulkan telur matang dalam folikel mereka. Prosedur ini menggunakan jarum panjang yang dimasukkan melalui vagina, dipandu oleh USG, sementara pasien dibius dan dimonitor oleh ahli anestesi. (Baca juga: Cicipi Kreasi Soto Bandung dengan Daging Ayam ).

Telur yang terkumpul kemudian dibekukan dengan metode pembekuan kilat yang dikenal sebagai vitrifikasi. Telur kemudian disimpan di fasilitas yang aman sampai dibutuhkan. Egg banking memiliki tingkat keberhasilan yang baik, yang menghasilkan kehamilan dengan rata-rata sekitar 55% dari kasus, menurut American Society for Reproductive Medicine.

"Lagi star prgram, pasangan harus 2 minggu di rumah, enggak boleh kontak orang, ke pasar atau kemana karena itu akan berisiko terinfeksi Covid. Kalo udah terinfeksi, suami atau istri enggak akan transfer embrio. Harus tunggu sembuh," tandasnya.
(tdy)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More