Epidemiolog Dicky Budiman Akui Keparahan Varian Omicron Menurun: Namun Pemburukan Tetap Ada

Jum'at, 14 Januari 2022 - 13:30 WIB
Epidemiolog dari Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman mengakui bahwa varian Omicron mengalami sedikit penurunan tingkat keparahannya dibandingkan dengan varian Delta. Foto/Dok.Okezone
JAKARTA - Epidemiolog dari Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman membenarkan bahwa varian Omicron mengalami sedikit penurunan tingkat keparahan dibandingkan dengan varian Delta. Namun varian asal Afrika Selatan ini tetap tidak dapat dianggap remeh karena sama-sama berbahaya.

Sebagaimana diketahui varian yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan pada 24 November 2021 tersebut memiliki banyak sekali mutasi pada proton spike. Kondisi ini membuat varian Omicron ini memiliki kemampuan menginfeksi yang jauh lebih cepat ketimbang varian sebelumnya.

Selain itu varian Omicron juga, kata Dicky Budiman memiliki kemampuan untuk mereinfeksi tubuh manusia meski sudah mendapatkan kekebalan tubuh dari vaksinasi, dan kekebalan alami dari infeksi Covid-19 sebelumnya, atau bahkan dari infeksi plus vaksinasi.





"Jadi kalau secara keparahan memang ada penurunan dibandingkan Delta tapi kalau potensi dia mengalami pemburukan tetap ada. Dan itu harus dihindari dengan cara melakukan monitoring yang ketat," kata Dicky Budiman, saat dihubungi MNC Portal, baru-baru ini.

Menurut Dicky, monitoring ketat yang dilakukan pemerintah memiliki manfaat untuk mencegah kasus-kasus perburukan dan kematian yang sebetulnya tidak harus terjadi dan bisa dihindari. Selain itu Dicky juga menyarankan pemerintah untuk merevisi status kasus kontak.

"Pemerintah pusat maupun daerah juga harus mulai melihat pada giliran adalah merevisi kasus kontak. Karena varian Omicron ini begitu cepat dan efektif dalam menular dan akan banyak orang dalam kasus kontak," tuntasnya.
(hri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More