KIPI Lebih Rendah, Pemberian Vaksin Covid-19 pada Anak Dinilai Aman

Rabu, 26 Januari 2022 - 08:50 WIB
Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) atau efek samping pasca vaksin pada anak-anak usia 6-11 tahun justru lebih sedikit dibanding KIPI pada orang dewasa. / Foto: ilustrasi/MPI/Aldhi Chandra Setiawan
JAKARTA - Pemerintah sudah menjalankan program pemberian vaksin Covid-19 pada anak-anak sejak 14 Desember 2021. Sejauh ini, Komnas KIPI menemukan fakta yang cukup menarik.

Ketua Komnas KIPI, Prof. Hindra Irawan Satari menuturkan, selama satu bulan lebih berjalan, kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) atau efek samping pasca vaksin pada anak-anak usia 6-11 tahun justru lebih sedikit dibanding KIPI pada orang dewasa.

"Dari segi umur, KIPI pada usia muda lebih rendah dari yang usia produktif dan lansia. Jadi tidak benar jika KIPI pada anak lebih tinggi," ungkap Prof. Hindra, seperti dikutip dari siaran media resmi Kementerian Kesehatan, Selasa, 25 Januari 2022.





Berdasarkan catatan data Komnas KIPI, persentase KIPI serius berdasarkan kelompok usia, terbanyak ada di grup usia 31-45 tahun, dengan jumlah laporan KIPI sebanyak 122 kasus.

Pada usia 18-30 tahun 97 kasus, usia di atas 59 tahun sebanyak 77 kasus, usia 46-59 tahun 68 kasus, usia anak remaja 12-17 tahun ada 19 kasus, dan terakhir untuk anak-anak umur 6-11 tahun dilaporkan ada 1 kasus KIPI serius.

Berkaca pada data laporan di atas yang memperlihatkan tingkat KIPI serius jauh lebih rendah pada anak-anak. Sehingga, ini jadi salah satu bukti bahwa pemberian vaksinasi Covid-19 pada anak usia 6-11 tahun memang aman.

Hasil uji klinis juga menunjukkan tidak ada efek yang serius dari penyuntikan vaksinasi Covid-19. Jika ada KIPI pun, sifatnya ringan dan mudah diatasi.

"Dari uji klinis fase 1 dan 2 vaksin Sinovac yang telah kami lakukan pada anak dan remaja usia 3-17 tahun menunjukkan bahwa reaksi yang dialami cenderung ringan, mayoritas mengalami nyeri lokal, diikuti demam dan batuk. Tidak ada laporan yang KIPI serius pada kelompok yang diberi vaksin," jelas Prof. Hindra.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More