Ini Sejumlah Gejala pada Pasien Omicron, Termasuk yang Sudah Divaksin
Sabtu, 19 Februari 2022 - 21:13 WIB
JAKARTA - Penderita Covid-19 varian Omicron umumnya mengalami pilek ringan hingga gejala lebih parah. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan penelitian organisasi lainnya mengungkapkan gejala lain yang ditemukan.
Menurut pakar penyakit menular WHO, Dr. Maria Van Kerkhove, orang yang terinfeksi Omicron bisa memiliki berbagai gejala apabila dibandingkan dengan varian Delta.
"Rata-rata, kita tahu bahwa risiko perlu rawat inap lebih rendah jika terinfeksi Omicron dibandingkan Delta, tetapi tidak berarti bahwa itu adalah penyakit ringan," ungkap Dr. Maria saat sesi tanya jawab tentang Covid-19 dan Omicron sub-varian BA.2 dengan Dr Abdi Mahamud, beberapa waktu lalu, seperti dilansir Livemint, Sabtu (19/2/2022).
Dr. Maria menambahkan, Covid-19 tidak bisa dianggap remeh. Pasalnya, yang lebih memprihatinkan pada gelombang yang diakibatkan Omicron adalah meningkatnya kematian dalam 5 minggu beruntun.
"Sebagian masyarakat, yang kita ketahui, telah meninggal (akibat Covid-19)," tegasnya.
Dalam laporan yang sama, disebutkan sejumlah gejala yang paling banyak dialami sebagian besar pasien Omicron. Beberapa di antaranya pilek, sakit tenggorokan, nyeri tubuh yang parah, kelelahan, dan sakit kepala parah.
Hal tersebut berdasarkan sebuah studi oleh aplikasi pelacak Zoe Covid yang berbasis di Inggris.
Lalu, gejala baru yang dilaporkan pada pasien Omicron yakni banyak orang mengeluhkan gejala gastrointestinal seperti diare, melewatkan makan dan sakit perut. Selain itu, ada laporan lebih sedikit kasus di mana orang yang terinfeksi menderita tiga gejala klasik Covid-19 yaitu batuk, demam, dan kehilangan penciuman.
Menurut pakar penyakit menular WHO, Dr. Maria Van Kerkhove, orang yang terinfeksi Omicron bisa memiliki berbagai gejala apabila dibandingkan dengan varian Delta.
"Rata-rata, kita tahu bahwa risiko perlu rawat inap lebih rendah jika terinfeksi Omicron dibandingkan Delta, tetapi tidak berarti bahwa itu adalah penyakit ringan," ungkap Dr. Maria saat sesi tanya jawab tentang Covid-19 dan Omicron sub-varian BA.2 dengan Dr Abdi Mahamud, beberapa waktu lalu, seperti dilansir Livemint, Sabtu (19/2/2022).
Dr. Maria menambahkan, Covid-19 tidak bisa dianggap remeh. Pasalnya, yang lebih memprihatinkan pada gelombang yang diakibatkan Omicron adalah meningkatnya kematian dalam 5 minggu beruntun.
"Sebagian masyarakat, yang kita ketahui, telah meninggal (akibat Covid-19)," tegasnya.
Dalam laporan yang sama, disebutkan sejumlah gejala yang paling banyak dialami sebagian besar pasien Omicron. Beberapa di antaranya pilek, sakit tenggorokan, nyeri tubuh yang parah, kelelahan, dan sakit kepala parah.
Hal tersebut berdasarkan sebuah studi oleh aplikasi pelacak Zoe Covid yang berbasis di Inggris.
Lalu, gejala baru yang dilaporkan pada pasien Omicron yakni banyak orang mengeluhkan gejala gastrointestinal seperti diare, melewatkan makan dan sakit perut. Selain itu, ada laporan lebih sedikit kasus di mana orang yang terinfeksi menderita tiga gejala klasik Covid-19 yaitu batuk, demam, dan kehilangan penciuman.
Lihat Juga :
tulis komentar anda