2 Tahun Pandemi di Indonesia, Belum Saatnya Longgarkan Prokes!
Rabu, 02 Maret 2022 - 11:32 WIB
Jika prokes terus dijalankan, ini akan memberi manfaat juga untuk fasilitas kesehatan karena bebannya akan lebih minim. Terlebih, jika cakupan vaksinasi dosis kedua dan ketiga terus meningkat.
Apa yang terjadi jika dilonggarkan?
"Kalau dilonggarkan, goals yang sudah dirancang akan sulit untuk tercapai yaitu situasi Covid-19 menjadi sporadis bukan lagi endemi," ungkap Dicky.
Kondisi sporadis sendiri adalah situasi di suatu negara dengan angka kasus kejadian penyakit yang sangat jarang ditemukan. "Kalau pun ada, itu sangat kecil dan kejadiannya dilihat per skala bulan atau tahunan. Jadi, misalnya penemuan kasus Covid-19 sebulan atau setahun sekali," sambungnya.
Prokes yang dilonggarkan di situasi seperti ini juga mengancam kelompok rentan seperti lansia dan anak-anak.
"Jadi, untuk menjaga situasi terkendali, penting untuk semua masyarakat negara agar tetap patuh menjalankan prokes, meski tidak akan seketat kemarin atau saat ini," tuntas Dicky Budiman.
Apa yang terjadi jika dilonggarkan?
"Kalau dilonggarkan, goals yang sudah dirancang akan sulit untuk tercapai yaitu situasi Covid-19 menjadi sporadis bukan lagi endemi," ungkap Dicky.
Kondisi sporadis sendiri adalah situasi di suatu negara dengan angka kasus kejadian penyakit yang sangat jarang ditemukan. "Kalau pun ada, itu sangat kecil dan kejadiannya dilihat per skala bulan atau tahunan. Jadi, misalnya penemuan kasus Covid-19 sebulan atau setahun sekali," sambungnya.
Prokes yang dilonggarkan di situasi seperti ini juga mengancam kelompok rentan seperti lansia dan anak-anak.
"Jadi, untuk menjaga situasi terkendali, penting untuk semua masyarakat negara agar tetap patuh menjalankan prokes, meski tidak akan seketat kemarin atau saat ini," tuntas Dicky Budiman.
(tsa)
tulis komentar anda