Pria Ini Mengaku Ukuran Penisnya Mengecil Usai Positif Covid-19
Sabtu, 05 Maret 2022 - 06:42 WIB
JAKARTA - Seorang pria tanpa nama mengaku penisnya mengecil setelah positif Covid-19 pada Juli lalu hingga dirawat di rumah sakit. Bahkan tak hanya mengecil, pria itu mengaku penyakit tersebut juga membuatnya mengalami disfungsi ereksi.
Sebelum sakit, pria berusia 30 tahun tersebut mengaku ukuran penisnya di atas rata-rata, lebih besar dari biasanya. Namun, akibat Covid-19 , sekarang dia telah kehilangan sekitar satu setengah inci dan membuat penisnya di bawa rata-rata.
"Ketika saya keluar dari rumah sakit, saya mengalami beberapa masalah disfungsi ereksi. Masalah itu berangsur-angsur membaik dengan beberapa perhatian medis," kata pria itu dilansir dari Fox News, Sabtu (5/3/2022).
"Tetapi saya tampaknya dibiarkan dengan masalah yang bertahan lama. Penis saya telah menyusut," sambungnya.
Dr. Ashley Winter, seorang ahli urologi di Oregon menjelaskan bahwa Berbagai penelitian telah mengaitkan Covid-19 dengan disfungsi ereksi dan masalah kesehatan reproduksi lainnya.
Sebuah penelitian di Italia tahun lalu menemukan bahwa 28 persen pria yang tertular Covid-19 mengalami masalah disfungsi ereksi. Sementara hanya 9,33 persen pria yang tidak tertular Covid-19 mengalami masalah yang sama.
Para peneliti di University of Miami menemukan bahwa disfungsi pembuluh darah yang meluas, atau disfungsi endotel yang diakibatkan oleh infeksi Covid-19 dapat menyebabkan disfungsi ereksi.
“Dalam studi percontohan kami, kami menemukan bahwa pria yang sebelumnya tidak mengeluhkan disfungsi ereksi berkembang menjadi disfungsi ereksi yang cukup parah setelah awal infeksi Covid-19,” ujar Dr. Ranjith Ramasamy, profesor dan direktur Program Urologi Reproduksi Universitas Miami.
Sebelum sakit, pria berusia 30 tahun tersebut mengaku ukuran penisnya di atas rata-rata, lebih besar dari biasanya. Namun, akibat Covid-19 , sekarang dia telah kehilangan sekitar satu setengah inci dan membuat penisnya di bawa rata-rata.
"Ketika saya keluar dari rumah sakit, saya mengalami beberapa masalah disfungsi ereksi. Masalah itu berangsur-angsur membaik dengan beberapa perhatian medis," kata pria itu dilansir dari Fox News, Sabtu (5/3/2022).
"Tetapi saya tampaknya dibiarkan dengan masalah yang bertahan lama. Penis saya telah menyusut," sambungnya.
Baca Juga
Dr. Ashley Winter, seorang ahli urologi di Oregon menjelaskan bahwa Berbagai penelitian telah mengaitkan Covid-19 dengan disfungsi ereksi dan masalah kesehatan reproduksi lainnya.
Sebuah penelitian di Italia tahun lalu menemukan bahwa 28 persen pria yang tertular Covid-19 mengalami masalah disfungsi ereksi. Sementara hanya 9,33 persen pria yang tidak tertular Covid-19 mengalami masalah yang sama.
Para peneliti di University of Miami menemukan bahwa disfungsi pembuluh darah yang meluas, atau disfungsi endotel yang diakibatkan oleh infeksi Covid-19 dapat menyebabkan disfungsi ereksi.
“Dalam studi percontohan kami, kami menemukan bahwa pria yang sebelumnya tidak mengeluhkan disfungsi ereksi berkembang menjadi disfungsi ereksi yang cukup parah setelah awal infeksi Covid-19,” ujar Dr. Ranjith Ramasamy, profesor dan direktur Program Urologi Reproduksi Universitas Miami.
tulis komentar anda