Kelangkaan Minyak Goreng, Momentum Ubah Pola Hidup Jadi Lebih Sehat
Minggu, 06 Maret 2022 - 00:13 WIB
Dia sepakat jika kelangkaan minyak goreng dijadikan momentum untuk mengubah gaya hidup jadi lebih sehat. Menurutnya, pola hidup sehat menjadi keharusan di tengah pandemi Covid-19, terutama bagi mereka yang masuk kategori rentan.
Populasi rentan yang dimaksud dr. Ning adalah individu dengan komorbid seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung dan lainnya. Kelompok rentan tersebut berisiko mengalami keparahan bahkan hingga kematian jika terinfeksi Covid-19.
Sementara itu, cara mengolah makanan menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam menjalani pola hidup sehat, khususnya ketika mengurangi konsumsi makanan berminyak.
Memasak dengan cara mengukus dan memanggang bisa jadi pilihan. Keduanya efektif mengurangi penggunaan minyak goreng dalam mengolah makanan. "Dikukus atau dipanggang itu lebih sehat karena mengurangi lemak juga," ujar dr. Ning.
Kendati demikian dr. Ning mengingatkan bahwa makanan yang diolah dengan cara dipanggang pun tidak 100 persen sehat. Terlebih jika menggunakan arang. Bagian yang menjadi gosong ketika dipanggang sebaiknya tidak dikonsumsi.
Hal itu pun dibenarkan Ari Fahrial. Dia juga mengingatkan agar bagian makanan yang hitam tidak dimakan karena bisa menjadi karsinogenik atau zat yang memicu pertumbuhan sel kanker.
Selain dikukus, dipanggang, atau dibakar, kemajuan teknologi pun memungkinkan menggoreng makanan tanpa minyak yakni dengan alat masak air fryer. Proses memasak yang mengandalkan uap panas itu memungkinkan hasil masakan yang renyah tanpa menggunakan minyak goreng.
Lantas, apakah memasak makanan dengan air fryer lebih aman untuk kesehatan ketimbang menggoreng dengan minyak? Menurut dr. Ning, hingga saat ini belum ada penelitian khusus mengenai hal itu. Namun, air fryer dapat menjadi salah satu pilihan cara untuk mengurangi konsumsi minyak goreng.
Populasi rentan yang dimaksud dr. Ning adalah individu dengan komorbid seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung dan lainnya. Kelompok rentan tersebut berisiko mengalami keparahan bahkan hingga kematian jika terinfeksi Covid-19.
Sementara itu, cara mengolah makanan menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam menjalani pola hidup sehat, khususnya ketika mengurangi konsumsi makanan berminyak.
Memasak dengan cara mengukus dan memanggang bisa jadi pilihan. Keduanya efektif mengurangi penggunaan minyak goreng dalam mengolah makanan. "Dikukus atau dipanggang itu lebih sehat karena mengurangi lemak juga," ujar dr. Ning.
Kendati demikian dr. Ning mengingatkan bahwa makanan yang diolah dengan cara dipanggang pun tidak 100 persen sehat. Terlebih jika menggunakan arang. Bagian yang menjadi gosong ketika dipanggang sebaiknya tidak dikonsumsi.
Hal itu pun dibenarkan Ari Fahrial. Dia juga mengingatkan agar bagian makanan yang hitam tidak dimakan karena bisa menjadi karsinogenik atau zat yang memicu pertumbuhan sel kanker.
Selain dikukus, dipanggang, atau dibakar, kemajuan teknologi pun memungkinkan menggoreng makanan tanpa minyak yakni dengan alat masak air fryer. Proses memasak yang mengandalkan uap panas itu memungkinkan hasil masakan yang renyah tanpa menggunakan minyak goreng.
Baca Juga
Lantas, apakah memasak makanan dengan air fryer lebih aman untuk kesehatan ketimbang menggoreng dengan minyak? Menurut dr. Ning, hingga saat ini belum ada penelitian khusus mengenai hal itu. Namun, air fryer dapat menjadi salah satu pilihan cara untuk mengurangi konsumsi minyak goreng.
(nug)
tulis komentar anda