Cegah Penyakit Serius akibat Covid-19, Orang Tua Disarankan Memvaksinasi Anak-anaknya
Sabtu, 02 April 2022 - 12:20 WIB
Para peneliti menemukan bahwa secara keseluruhan, 88% pasien yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 tidak divaksinasi, dan 25% memerlukan tindakan pendukung kehidupan.
"Secara detail diterangkan bahwa 92% anak-anak usia 5-11 yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 tidak divaksinasi, sedangkan 16% dari mereka dianggap sakit kritis dan memerlukan intervensi pendukung kehidupan seperti intubasi. Dari kelompok tersebut, 90% tidak divaksinasi," sebut rilis studi.
Pada kelompok remaja berusia 12-18 tahun yang dirawat di rumah sakit karena infeksi Covid-19, 87% tidak divaksinasi. Studi tersebut menyebutkan, 27% dari mereka mengalami sakit kritis dan dari mereka juga 93% tidak divaksinasi. Dua remaja dinyatakan meninggal.
Menurut penelitian, dua dosis vaksin Pfizer 68% efektif dalam mencegah rawat inap akibat Omicron di antara kelompok anak-anak berusia 5-11 tahun. Para peneliti mengatakan bahwa karena kelompok usia ini baru saja memenuhi syarat untuk vaksin, peneliti tidak dapat secara efisien menghitung jumlah penyakit kritis secara terpisah.
Penulis penelitian juga menyatakan bahwa pada kelompok usia 12-18 tahun, vaksinasi 92% efektif terhadap rawat inap akibat varian Delta, sementara efektivitasnya turun menjadi 40% terhadap varian Omicron.
Meskipun terjadi penurunan, penulis penelitian mengatakan vaksinasi itu 96% efektif dalam mencegah kasus penyakit parah selama periode Delta dan 79% selama gelombang Omicron.
"Vaksin saat ini tersedia untuk anak-anak dan remaja tetapi banyak orang tua masih ragu-ragu," kata para peneliti.
CDC melaporkan, pada 16 Maret, hanya 57% anak-anak usia 12-17 dan 27% anak berusia 5 hingga 11 tahun di AS yang telah menerima dua dosis vaksin.
"Kami berharap temuan kami akan membantu orang tua membuat keputusan untuk memvaksinasi anak-anak dan remaja mereka terhadap Covid-19," ujar Randolph.
"Secara detail diterangkan bahwa 92% anak-anak usia 5-11 yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 tidak divaksinasi, sedangkan 16% dari mereka dianggap sakit kritis dan memerlukan intervensi pendukung kehidupan seperti intubasi. Dari kelompok tersebut, 90% tidak divaksinasi," sebut rilis studi.
Pada kelompok remaja berusia 12-18 tahun yang dirawat di rumah sakit karena infeksi Covid-19, 87% tidak divaksinasi. Studi tersebut menyebutkan, 27% dari mereka mengalami sakit kritis dan dari mereka juga 93% tidak divaksinasi. Dua remaja dinyatakan meninggal.
Menurut penelitian, dua dosis vaksin Pfizer 68% efektif dalam mencegah rawat inap akibat Omicron di antara kelompok anak-anak berusia 5-11 tahun. Para peneliti mengatakan bahwa karena kelompok usia ini baru saja memenuhi syarat untuk vaksin, peneliti tidak dapat secara efisien menghitung jumlah penyakit kritis secara terpisah.
Penulis penelitian juga menyatakan bahwa pada kelompok usia 12-18 tahun, vaksinasi 92% efektif terhadap rawat inap akibat varian Delta, sementara efektivitasnya turun menjadi 40% terhadap varian Omicron.
Meskipun terjadi penurunan, penulis penelitian mengatakan vaksinasi itu 96% efektif dalam mencegah kasus penyakit parah selama periode Delta dan 79% selama gelombang Omicron.
"Vaksin saat ini tersedia untuk anak-anak dan remaja tetapi banyak orang tua masih ragu-ragu," kata para peneliti.
CDC melaporkan, pada 16 Maret, hanya 57% anak-anak usia 12-17 dan 27% anak berusia 5 hingga 11 tahun di AS yang telah menerima dua dosis vaksin.
"Kami berharap temuan kami akan membantu orang tua membuat keputusan untuk memvaksinasi anak-anak dan remaja mereka terhadap Covid-19," ujar Randolph.
Lihat Juga :
tulis komentar anda