Takut ke RS selama Pandemi Covid-19 Picu Masalah Kesehatan Serius
Rabu, 20 April 2022 - 11:32 WIB
JAKARTA - Dokter mulai melihat dampak buruk dari orang-orang yang takut ke rumah sakit selama pandemi Covid-19. Masalah kesehatan serius menjadi ancaman nyata yang berbahaya di masa depan.
Kisah Nalinthip Fetters misalnya. Pria itu mengaku, gara-gara tidak kontrol rutin ke rumah sakit, dokter mendapati ada lubang di jantungnya. Fetters takut ke rumah sakit karena khawatir terpapar Covid-19.
"Pandemi terjadi dan saya berhenti begitu saja untuk kontrol rutin ke rumah sakit. Saya tidak ingin kena Covid-19. Saya sangat takut," ceritanya seperti dilaporkan Fox News, dikutip Rabu (20/4/2022).
Dokter Carlos Encarnacion, ahli bedah kardiovaskular di HCA Houston Healthcare, mengatakan bahwa dia melihat lebih sedikit pemeriksaan rutin selama pandemi berlangsung.
"Dari pengalaman pasien saya, banyak dari mereka mengabaikan kontrol rutin," dr. Encarnacion menjelaskan.
Dalam kasus Fetters, dr. Encarnacion menjelaskan, perawatan kesehatan yang terabaikan memaksanya untuk melakukan operasi bypass tiga kali. "Jika dia menunggu lebih lama, maka dia berpotensi mengalami gagal jantung," katanya.
Menurut American Heart Association, selama tahun pertama pandemi, risiko keseluruhan kematian akibat penyakit jantung meningkat menjadi lebih dari 4 persen dan risiko kematian akibat stroke juga meningkat lebih dari 6 persen.
Kisah Nalinthip Fetters misalnya. Pria itu mengaku, gara-gara tidak kontrol rutin ke rumah sakit, dokter mendapati ada lubang di jantungnya. Fetters takut ke rumah sakit karena khawatir terpapar Covid-19.
"Pandemi terjadi dan saya berhenti begitu saja untuk kontrol rutin ke rumah sakit. Saya tidak ingin kena Covid-19. Saya sangat takut," ceritanya seperti dilaporkan Fox News, dikutip Rabu (20/4/2022).
Dokter Carlos Encarnacion, ahli bedah kardiovaskular di HCA Houston Healthcare, mengatakan bahwa dia melihat lebih sedikit pemeriksaan rutin selama pandemi berlangsung.
"Dari pengalaman pasien saya, banyak dari mereka mengabaikan kontrol rutin," dr. Encarnacion menjelaskan.
Dalam kasus Fetters, dr. Encarnacion menjelaskan, perawatan kesehatan yang terabaikan memaksanya untuk melakukan operasi bypass tiga kali. "Jika dia menunggu lebih lama, maka dia berpotensi mengalami gagal jantung," katanya.
Menurut American Heart Association, selama tahun pertama pandemi, risiko keseluruhan kematian akibat penyakit jantung meningkat menjadi lebih dari 4 persen dan risiko kematian akibat stroke juga meningkat lebih dari 6 persen.
tulis komentar anda