Bisa Serang Anak Muda, Yuk Kenali dan Cegah Penyakit Saraf Terjepit
Jum'at, 29 April 2022 - 03:12 WIB
Akan tetapi, secara umum, penanganan saraf kejepit terdiri dari minimal invasive surgery, microdecompression, open surgery, hingga konservatif atau non-operatif yang menggunakan obat-obatan, fisioterapi, dan korset.
Lebih lanjut, dr. Rizky mengimbau para penderita saraf kejepit untuk melakukan operasi jika memang diperlukan, salah satunya dengan PSLD (Percutaneous Stenoskopi Lumbar Discectomy), yakni teknik operasi pada tulang belakang yang menggunakan endoskopi melalui sayatan kecil.
Pada teknik operasi tersebut, kata dr. Rizky, dokter akan memasukkan dekompresi endoskopi melalui sayatan kecil, sekitar 1-2 sentimeter, ke area saraf. Ada beberapa keuntungan jika memilih prosedur ini, seperti proses pemulihan yang cepat dan risiko infeksi yang lebih kecil dibandingkan prosedur lainnya.
Dokter Rizky mengungkapkan bahwa operasi saraf kejepit ini tak memiliki risiko kematian hingga kelumpuhan yang tinggi, seperti kabar yang beredar di masyarakat. Pasalnya, kini para petugas medis sudah memiliki kemampuan yang mumpuni, didukung sejumlah teknologi yang canggih.
Sekalipun ada insiden yang terjadi, lanjut dr. Rizky, hanya akan berdampak pada jempol kaki saja. "Risikonya itu aja. Kalau pun terjadi sesuatu, dia hanya tidak bisa menggerakkan jempol kaki," bebernya.
Menurut dr. Rizky, penyakit saraf kejepit bisa dicegah dengan cara menjaga berat badan agar tetap ideal, olahraga secara teratur, tidak merokok, serta memperhatikan posisi tubuh saat duduk, bergerak ataupun mengangkat beban.
Lebih lanjut, dr. Rizky mengimbau para penderita saraf kejepit untuk melakukan operasi jika memang diperlukan, salah satunya dengan PSLD (Percutaneous Stenoskopi Lumbar Discectomy), yakni teknik operasi pada tulang belakang yang menggunakan endoskopi melalui sayatan kecil.
Pada teknik operasi tersebut, kata dr. Rizky, dokter akan memasukkan dekompresi endoskopi melalui sayatan kecil, sekitar 1-2 sentimeter, ke area saraf. Ada beberapa keuntungan jika memilih prosedur ini, seperti proses pemulihan yang cepat dan risiko infeksi yang lebih kecil dibandingkan prosedur lainnya.
Dokter Rizky mengungkapkan bahwa operasi saraf kejepit ini tak memiliki risiko kematian hingga kelumpuhan yang tinggi, seperti kabar yang beredar di masyarakat. Pasalnya, kini para petugas medis sudah memiliki kemampuan yang mumpuni, didukung sejumlah teknologi yang canggih.
Sekalipun ada insiden yang terjadi, lanjut dr. Rizky, hanya akan berdampak pada jempol kaki saja. "Risikonya itu aja. Kalau pun terjadi sesuatu, dia hanya tidak bisa menggerakkan jempol kaki," bebernya.
Menurut dr. Rizky, penyakit saraf kejepit bisa dicegah dengan cara menjaga berat badan agar tetap ideal, olahraga secara teratur, tidak merokok, serta memperhatikan posisi tubuh saat duduk, bergerak ataupun mengangkat beban.
(nug)
tulis komentar anda